Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulir Hujan

7 Maret 2021   09:28 Diperbarui: 7 Maret 2021   09:32 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagiku, hujan menyimpan senandung lembut yang membisikan 1000 kisah kehidupan. Tiap tetesnya yang sendu berbisik lirih, menyuarakan nyanyian alam yang membuatku rindu mengendus bau tanah basah. 

Bulir-bulir yang jatuh menapak diatas daun, mengalir lurus menyisakan sebaris air di dedaunan. 

Sejuk, mirip embun.. 

Aku bisa berkaca dibulir yang tergantung.. 

Membiaskan wajah manusia biasa yang kadang berharap terlalu banyak tapi enggan mewujudkan dalam karya nyata..

Bulir hujan adalah kerja dalam diam..

Jatuh tersangkut di dedaunan.. 

Menyesap hening dalam tanah, merelakan diri dihisap rakus oleh akar..

pengorbanan cinta..

Membangunkan bunga dari tidur panjangnya..

agar menatap langit dan menerima tetesan bening..

Sebuah putaran kehidupan..

Kita saling memerlukan

Kita saling memiliki


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun