Mohon tunggu...
Savira Amanda Putri
Savira Amanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulas dan Memahami Manajemen Risiko Perbankan

17 Mei 2021   16:53 Diperbarui: 17 Mei 2021   17:02 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://diotraining.com/

Apa sih manajemen risiko perbankan? Dan apa juga fungsinya?

Dalam perbankan, manajemen resiko itu merupakan hal yang sangat krusial karena faktor resiko yang muncul dapat bersumber dari berbagai faktor, serta definisi resiko yang hanya terbatas pada kerugian yang timbul di masa mendatang. Karena itu penerapan manajemen resiko dalam perbankan diharapkan dapat mengendalikan resiko serta kerugian yang mungkin terjadi.

Untuk Penerapan manajemen resiko pada perbankan bisa meningkatkan nilai pemegang saham, menyediakan informasi pada pengelola bank, meningkatkan metode dan pengambilan keputusan yang sistematis berdasarkan informasi yang tersedia.

Dalam dunia perbankan, resiko merupakan kejadian yang memiliki potensi yang dapat diperkirakan dan tidak diperkirakan. Karena itu, pada tahap awal penerapan manajemen resiko, bank harus dapat mengindentifikasi resiko. Setelah proses identifikasi secara menyeluruh, langkah selanjutnya bank melakukan pengukuran, pemantauan, dan pengendalian resiko. Pengukuran bertujuan agar bank dapat memperhitungkan resiko yang dihadapi usahanya sehingga dapat memperkirakan dampak terhadap permodalan. Untuk melakukan pemantauan resiko, bank mengevaluasi eksposur resiko, terutama yang bersifat material atau yang dapat mempengaruhi permodalan bank.

Hasil evaluasi tersebut kemudian disajikan tepat waktu, akurat, dan informatif yang digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindak lanjut. Dari hasil pantauan tersebut, bank akan melakukan pengendalian resiko melalui penambahan modal, melindungi nilai, atau menerapkan teknik lainnya. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, resiko bisnis yang dihadapi juga turut berkembang, seperti resiko kredit, resiko pasar, resiko likuiditas, dan sebagainya. Untuk meminimalisir resiko kerugian, bank harus melaksanakan transaksi tersebut dengan mengacu pada kebijakan dan pedoman manajemen resiko yang sudah ditetapkan yang berlandaskan pada prinsip kehati-hatian.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya sitem perbankan yang sehat dan stabil, tapi yang dianggap memiliki peran yang krusial adalah penerapan sistem pengawasan bank yang efektif. Untuk mengatasi masalah tersebut, Basel Committee on Banking Supervision menetapkan prinsip -- prinsip dasar pengawasan bank yang efektif yang digunakan sebagai acuan bagi otoritas pengawas bank dalam melakukan pengawasan bank yang efektif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem pengawasan bank meliputi:
1. Kebijakan ekonomi makro yang stabil
2. Ketersediaan infrastruktur yang memadai, seperti hukum, prinsip akuntansi keuangan, akuntan publik yang kredibel, ketentuan pasar modal dan pembayaran
3. Disiplin pasar yang efektif
4. Prosedur penyelesaian permasalahan yang efektif
5. Penyediaan jaring pengaman yang memadai

Inti dari penerapan manajemen resiko adalah pemenuhan terhadap prosedur dan metode pengelolaan resiko sehingga operasional bank tetap terkendali pada batasan yang dapat diterima bank. Namun, karena perbedaan kondisi pasar, struktur, dan kompleksitas usaha bank yang beragam, maka tidak ada suatu sistem manajemen resiko yang dapat diterapkan oleh seluruh bank. Karena itu bank harus menetapkan sistem manajemen resiko yang sesuai dengan fungsi dan organisasi manajemen resiko dalam bank.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun