Mohon tunggu...
Saut Donatus Manullang
Saut Donatus Manullang Mohon Tunggu... Akuntan - Aku bukan siapa-siapa! Dan tak ingin menjadi seperti siapa-siapa.

Damailah Negeriku!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Spanduk Sindir Caleg: "Menerima Serangan Fajar"

1 Maret 2014   19:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13936499361547966322

Spanduk Satire Warga

Sudah menjadi hal lumrah bagi masyarakat, pada saat mendekati pemilihan umum , tidak sedikit calon anggota legislatif berusaha melakukan pendekatan kepada pemilik hak suara. Berbagai cara dilakukan untuk menarik simpati masyarakat. Umumnya mereka membagi-bagikan kartu nama, menyebar pamflet, spanduk dan baliho di sepanjang jalan. Bahkan ada tim sukses yang  mendatangi rumah warga dan berusah merayu agar memilih caleg tertentu saat pemilu nanti. Biasanya oknum tersebut menjanjikan sesuatu kepada warga dengan iming-iming berupa pembagian sembako, kupon atau sejumlah uang.

Berkaca pada pengalaman tersebut, warga Jalan Nagur Pematangsiantar mendirikan sebuah spanduk besar dengan tulisan mencolok "MENERIMA SERANGAN FAJAR". Istilah "Serangan Fajar" sudah menjadi istilah umum di seluruh sudut kota Pematangsiantar. Istilah itu merujuk pada adanya upaya beberapa oknum tertentu dengan membagi-bagikan kupon atau amplop berisi sejumlah uang pada saat-saat menjelang hari pemungutan suara berlangsung.

Sekilas isi spanduk tersebut seolah-olah berupa iklan bahwa warga membuka diri untuk menerima politik uang dan warga juga bersedia menjadi koordinator di lapangan, bersedia memberikan jasa sebagai penjilat, pamangus (penculik yang sadis) dan tukang olah (penipu ulung) untuk memuluskan niat caleg yang bersedia menjadi kliennya.

Namun sebaliknya di sisi kiri spanduk disisipkan sebuah karikatur dengan pesan "Jangan mimpi Indonesia lepas dari korupsi, Jika kita sebagai rakyat, hak suaranya masih bisa dibeli".

Menurut Raen Yoesz di akun facebook-nya, warga sengaja membuat spanduk tersebut sebagai sindiran dan peringatan kepada para calon anggota legislatif (caleg) agar lebih berhati-hati menggunakan uangnya dengan cara-cara politik uang untuk mempengaruhi keputusan pilihan warga dalam pemilu mendatang.

Rencananya spanduk ini akan diarak keliling kota untuk menyampaikan pesan moral kepada masyarakat bahwa Indonesia tidak akan bebas dari jeratan korupsi jika hak suara pemilih masih bisa dibeli dengan uang. Warga mengajak masyarakat lainnya agar lebih cerdas dalam menjatuhkan pilihanya pada Pemilu Legislatif yang jatuh pada tanggal 9 April 2014 mendatang.

Salam damai,

Parjalpis,

Siantarcity

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun