Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cinta Membuat Dunia Hanya Milik Dua Orang

14 Februari 2018   13:12 Diperbarui: 14 Februari 2018   15:34 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
internasional.kompas.com

(Artikel Valentine) -- Dunia sempat membuat orang pusing tujuh keliling, karena sementara ada sebagian besar orang mencari cintanya, ada banyak juga yang sedang putus cinta, dan sementara ada yang cintanya kandas. Kekuatan cinta itu sangat dahsyat, hingga ada seorang penulis lagu mengatakan jika cinta sudah melekat, tai kucing bisa rasa coklat.  Kata cinta itu sendiri tentu sangat populer sekali, Berbagai bahasa dunia menuliskan tentang cinta. Kata " I love you" sangat popular sekali, saya yakin semua orang tahu artrinya. Dalam bahasa

Indonesia Aku Cinta Kamu, Ich Liebe Dich (Jerman) ,Wo Ai Ni (Mandarin), Kimi o ai shiteru!  (Jepang), Dangsinul saranghee yo! (Korea) Te amo! (Spanish) Kulo Tresno kaleh Panjenengan (bahasa Jawa) dan banyak lagi.  

Para psikolog sependapat bahwa kebutuhan akan cinta merupakan suatu kebutuhan utama (primer). Demi cinta, kita mau mendaki gunung tinggi, demi cinta mau menyeberangi lautan, demi cinta mau melintasi padang pasir, demi cinta mau mengalami penderitaan. Sebaliknya, gara-gara cinta, pegunungan menjadi tak terdaki, lautan tak terseberangi, penderitaan menjadi kemalangan hidup.

Cinta membuat bunga bertumbuh mekar, cinta membuat senyum melebar, cinta membuat makanan menjhadi enak, cinta membuat tidur nyenyak, cinta membuat orang tidak pelit, cinta mambuat semangat untuk belajar namun sebaliknya cinta juga akan membuat bunga seakan-akan layu, cinta membuat air mata bercucuran, cinta membuat susah tidur, cinta membuat nilai di sekolah jelek, cinta membuat orang susah konsentrasi kerja, cinta juga yang menyebabkan bunuh diri. Lihat, begitu dahsyatnya cinta itu.

Jika kita sepakat bahwa kata cinta atau kasih meresap dalam manusia, secara historis maupun masa kini, kita pun harus sependapat bahwa kata tersebut adalah kata yang paling membingungkan. Perhatikanlah, kita mempergunakan cinta dalam seribu satu cara. Kita menyatakan bahwa: I love Ice Cream, I love cats, I love my car, I love my house, I love my Job, I love my wife, I love my book, I love my country dan sebaginya.

Kita gunakan cinta untuk benda, untuk makanan , untuk hewan , untuk negara, untuk buku dan untuk sesama kita manusia, bahkan untuk Tuhan kita. Kalau kita belum merasakan kebingungan dengan cinta ini mari kita lihat lagi yang lain. Ketika seorang pria berselingkuh, dia katakan aku Cinta pada dia, namun pendeta bilang itu Dosa perjinahan.

Isteri seorang pecandu Alkohol meneruskan kehidupan rumah tangga bersamanya setelah peristiwa mabuk-mabuk, sang isteri bilang ini adalah Cinta, tetapi psikolog bilang kebergantungan. Orang tua mengikuti apa saja yang dimaui anaknya, mereka menyebutnya kasih sayang, namun ahli therapy keluarga bilang iuni orang tuanya yang tidak bertanggung jawab.

Cinta yang ditawarkan dunia nyata, sifatnya sementara: Ketika engkau masih kaya, aku cinta, ketika engkau masih cantik dan tampan, aku cinta, ketika engkau baik pada saya maka aku cinta, Namun pada saat engkau jatuh miskin, maka sayonara, pada saat engkau tidak cantik lagi , good by my love.  Orang yang sedang jatuh cinta, mempunyai ilusi bahwa kekasihnya tidak pernah salah.

Ibunya bisa melihat kekurangan-kekurangan orang itu, namun yang sedang terbuai cinta tidak melihat apa-apa. Ibunya bilang, sayang apakah kamu sudah pertimbangkan dengan seksama, maka yang terbuai cinta mengatakan, Mama jangan curiga , dia itu paling baik di dunia. Dahsyatnya cinta itu begitu egois, membuat dunia seakan-akan milik dua orang saja.

Tanggal  29 Juli 1981, pada adalah hari Pernikahan pangeran Charles dari inggris dengan Putri Diana Spencer. Berita persiapan pernikahan dan sampai hari "H"nya senantiasa diberitakan secara besar-besaran baik di Media cetak maupun Televisi. Semua orang kagum akan kecantikan putri Diana, terutama wajah dan model rambutnya.

Dalam waktu yang cukup singkat banyak sekali anak-anak gadis dan sebagian kaum ibu memotong rambut model putri Diana. Siapa yang tidak kagum, seorang putri kerajaan yang cantik, namun kita lihat apa yang terjadi, ternyata cinta anak manusia ini berakhir dengan tragis.

Impian orang yang sedang dimabuk cinta adalah kebahagiaan yang sangat perfect, bayangannya adalah tidak ada pertengkaran sama sekali, yang ada adalah saling mengasihi saja setiap saat. Tatkala melihat pasangan lain, penuh persoalan, mereka katakan hal itu tidak akan berlaku bagi kita. Waktu berjalan, tibalah ucapan selamat datang di dunia pernikahan, ternyata tidak seperti yang dibayanglkan, kadang perdebatan terjadi hanya masalah kecil.

Lalu mata kita mulai terbuka, ternyata pasangan kita itu punya kekuatan juga untuk menyakiti kita, sadis juga. Sebelumnya ada konsep bahwa kekasihnya paling cantik di dunia, namun ternyata ada juga jerawatnya. Ini Cinta di dunia, jaraknya sebenarnya adalah bertetangga dengan rasa benci.

Apa yang Alkitab bicarakan dengan cinta? Hari ini dimana-mana bertaburan kata Cinta, dari Super Market, Iklan Surat Kabar, Iklan Televisi sampai pada tong sampah. Mengapa saya katakan demikian? Dari Super Market, kita temukan bunga, Card Valentine, ada hiasan-hiasan bernada cinta.

Namun semua itu bersifat sementara, terhitung hari maka segera  dibuang ke dalam tong sampah. Tentu cinta atau istilah Alkitab kasih yang dimaksud Alkitab bukan kasih yang demikian.   1 Kor 13:4-7 menyatakan bahwaCinta/ kasih itu seharusnya bersifat membangun jemaat, sama dengan tujuan talenta karunia Tuhan pada setiap orang.

Bahkan dalam Ef 4:11-14 dikatakan, "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. 

Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran." Tapi, kasih itu sendiri bukan talenta karunia.

Ada 4 prinsip penting dipaparkan oleh Paulus dalam I Kor 13:4-8 berhubungan dengan

Cinta/ Kasih itu,

I. Cinta/Kasih membangun kualitas dan kualifikasi orang percaya secara pribadi sehingga di dalam hidupnya memancarkan kasih Kristus.  

Cinta/Kasih yang pertama adalah cinta kasih Kristus yang menyentuh hati dan kehidupan manusia. Paulus menegaskan, "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong." Namun dunia yang semakin materialis, egois dan individual telah menurunkan kadar cinta/kasih Kristen. Paulus pernah mengingatkan tentang keadaan manusia pada akhir jaman dalam 2 Tim 3:2, "Manusia akan mencintai dirinya sendiri."  Jikalau di dalam persekutuan kita tidak mempraktekkan dengan baik makna kasih itu maka tanpa disadari kita telah menggenapi firman Tuhan ini.

II. Cinta/Kasih membangun mutu hubungan kita dengan sesama antara lain sikap, interaksi, karakter dan komunikasi.

Rasul Paulus mengajarkan, " Cinta/Ia tidak melakukan yang tidak sopan". Selama bersosialisasi, setiap orang percaya seharusnya berusaha agar ucapannya tidak terkesan kasar dan latar belakang karakternya tidak boleh dijadikan alasan untuk membenarkan diri sendiri . Sebaliknya, ia yang sudah memiliki Kasih Kristus harus mengerti perasaan sesamanya sehingga di dalam persekutuan orang percaya tidak saling menjatuhkan melainkan saling menopang satu dengan yang lain , karena sesuai dengan firman Tuhan bahwa Kasih itu" tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran."

III. Kasih membangun mutu hidup orang percaya di dalam penyelesaian masalah atau konflik.

Rasul Paulus mengajarkan, "Cinta/ Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." Hidup menggereja pasti ada masalah hingga menimbulkan cekcok karena manusia memiliki kelemahan. Maka pihak yang bertengkar harus dipertemukan untuk mencari solusi. Setelah saling mengakui dan memaafkan, mereka diharapkan untuk tidak mengungkitnya kembali agar tidak berkembang hingga menghancurkan persekutuan di Gereja. Memang lidah tak bertulang tapi manusia dapat  memilih supya mengendalikannya dengan kasih.

IV.  Cinta/ Kasih itu kekal.

Rasul Paulus mengatakan, "Nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap." Sedangkan kasih adalah pola kehidupan surgawi. Karena itu, ia melanjutkan, "Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal" (I Kor 13:12). Dengan kata lain, di hadapan Tuhan tak ada yang tersembunyi dan semua orang akan saling terbuka.

Kasih yang Tuhan inginkan dari kita adalah Kasih yang sifatnya Luar dan dalam, artinya ketika kita mempraktekkan perbuatan kasih, itu bukan hanya di dalam tingkah laku kita saja, namun juga hati kita. Sebenarnya ketika kita berbica tentang Cinta, kita diperhadapkan kepada tiga macam kasih yang berbeda, yakni Kasih Philia (Kasih Persaudaraan), Kasih Eros (Kasih Asmara) dan Kasih Agape (Kasih Allah). Kasih Allah adalah kasih yang unconditional, Kasih yang tanpa syarat. Kalaupun terpaksa Allah memasang syarat, maka syaratnya adalah tanpa syarat. Sering kali kita sebut sebagai kasih "walaupun", bukan "karena" atau "supaya

Kasih dari Tuhan sifatnya kekal, sedang kasih dari manusia sementara dan terbatas. Kita tidak salah mengucapkan kasih sayang pada Hari Valentine, tetapi yang lebih utama adalah kita yang cinta Tuhan harus setiap saat mengasihi orang lain. Jadi kasih bukan dipraktekkan setahun sekali, atau hanya ketika ada event-evennht penting, tetapi setiap saat.

Lihat perbedaan Kasih yang ditawarkan dunia dengan Kasih yang ditawarkan Allah, ketika kita katakan Saya cinta pada Ice Cream, itu artinya Ice Cream itu akan saya korbankan, saya akan makan. Ketika anda katakan saya cinta minuman itu, maka minuman itu akan saya korbankan ia akan saya minum; Namun kasih dari Tuhan sebaliknya, ketia IA mengatakan Cinta pada kita, maka IA mengorbankan diri-Nya untuk kita. Lihat di sini perbedaannya? Saya kurang tahu dengan apa yang kita lakukan saat ini, apakah kita sudah mulai mempraktekkan Kasih yang Tuhan ajarkan pada kita?

Update

Saumiman Saud, San Francisco

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun