Mohon tunggu...
La OdeMuhamad
La OdeMuhamad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Contoh Konversi Teks Hikayat ke Cerpen

8 April 2019   14:05 Diperbarui: 8 April 2019   14:15 8311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

La Moelu (Si Anak Yatim)

Oleh: La Ode Muhamad Sauf (Guru SMAN 7 Kendari)

La Moelu adalah seorang anak laki-laki miskin berusia sekolah dasar. Ia dilahirkan dari keluarga yang miskin. Ia hidupa bersama ayahnya yang sudah tua renta. Kisah cerita ini berasaal dari daerah Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Perjalanan hidup La Moelu bersama ayahnya yang dilandasi kerja keras, kesabaran, dan ketekunan, akhirnya mengubah kehidupann mereka menjadi keluarga yang kaya raya. Lika-liku perjalanan hidup La Moelu bersama ayahnya yang tua renta  menjadi keluarga kaya raya tersaji dalam kisah berikut ini!

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Konon, di sebuah dusun di daerah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, hidup seorang anak laki-laki yatim bernama La Moelu. Usianya masih sangat muda, baru beranjak belasan tahun. Ibunya meninggal dunia sejak ia masih bayi. Kini, ia tinggal bersama ayahnya yang sudah sangat tua dan tidak mampu lagi mencari nafkah. Jangankan bekerja, berjalan pun harus dibantu dengan sebuah tongkat. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, La Moelu-lah yang harus bekerja keras. Karena masih anak-anak, satu-satunya pekerjaan yang dapat dilakukannya adalah memancing ikan di sungai yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Suatu hari, La Moelu pergi memancing ikan di sungai. Ia membawa umpan dari cacing tanah yang cukup dengan harapan dapat memperoleh ikan yang banyak. Saat ia tiba di tepi sungai itu, tampaklah kawanan ikan muncul di permukaan air. Ia pun semakin tidak sabar ingin segera menangkap ikan-ikan tersebut. Dengan penuh semangat, ia segera memasang umpan pada mata kailnya lalu melemparkannya ke tengah kawanan ikan itu. Ia duduk menunggu sambil bersiul-siul. Cukup lama ia menunggu, namun tak seekor ikan pun yang menyentuh umpannya.

"Ah, ke mana perginya kawanan ikan itu? Padahal tadi aku melihat kawanan ikan itu muncul di permukaan air" pikirnya dalam hati.

Sejak pagi hingga siang, La Moelu belum juga memperoleh seekor ikan pun. Terbersit dalam hatinya untuk berhenti memancing. Namun, penasaran dengan kawanan ikan tersebut, ia pun memutuskan untuk terus memancing.

"Aku tidak boleh putus asa, ikan-ikan itu mungkin saja belum menemukan umpanku," gumamnya dalam hati.

Alhasil, sejurus kemudian, kailnya tiba-tiba saja bergetar. Dengan penuh hati-hat, ia menarik kailnya ke tepi sungai secara perlahan-lahan. Tampak seekor ikan mungil terkait di ujung kailnya. Betapa girangnya hati La Moelu meskipun ia hanya mendapat seekor ikan kecil dengan warna yang sangat indah. Ia pun membawa pulang ikan itu dan memperlihatkannya kepada ayahnya.  Sesampai di rumah, ayahnya pun merasa senang melihat ikan itu.

"Alee...ikan apa yang kamu bawa itu, anakku? Mungil dan indah sekali warnanya" ucap ayahnya dengan perasaan kagum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun