Mohon tunggu...
Inovasi

Inovasi = Kemakmuran

4 Juli 2016   12:09 Diperbarui: 4 Juli 2016   12:25 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana cara kita membuat negara ini makmur? Apakah dengan berpolitik, menjadi militer, atau ngumpulin KTP. Tidak negara ini tidak makmur dengan itu, negara ini hanya bisa makmur dengan inovasi.
Mungkin ada pengaruhnya, tapi menurut teman saya ini hanya 1%.

Kali ini saya akan sedikit menulis kesimpulan dari apa yang telah saya pahami dari teman saya. Siapa dia? hmmmm hanya teman biasa kok.

Sungguh ironis saat ini. Bagaimana tidak, disaat Pemuda Cina berambisi menguasai perdagangan Global, Pemuda Korea Selatan dengan Drama nya, Korea Utara dengan Nuklirnya, Jepang dengan teknologi-teknologi nya, Eropa dengan kemanusiaannya, Amerika dengan kebebasannya, Suriah dengan Khilfah nya. Pemuda Indonesia malah sibuk ngumpulin KTP. Yang lebih ironisnya mereka ini se akan-akan kaum tercerdas yang akan membawa kemakmuran untuk tanah air ini, padahal mereka tidak lebih dari sekumpulan kecebong yang hanya mengikuti ego politiknya. Dalam hati mereka sebenarnya mereka ini sadar kalau yang mereka lakukan itu hanyalah sebuah ego politik yang tidak bisa mereka lepaskan (hayo ngaku  ) (Bukan untuk menyinggung satu kelompok, tapi kata ngumpulin KTP lebih enak saja di katakan, lebih imut gitu.

Andai saja semangat mereka ngumpulin KTP ini menjadi semangat berinovasi, saya tidak tahu entah sudah berapa Bill Gates Dan Steve Jobs di Tanah Air kita yang tercinta ini.

Kabarnya, ada orang yang secerdas Bill Gates di negara kita ini, tapi sayang dia terjun ke Pemerintahan, dia pikir dengan kecerdasannya bisa membuat negara ini menjadi sukses? Tidak, dia bahkan tidak bisa membuat dirinya sukses sesuai kriteria yang dia miliki. Bagaimana dia bisa membuat negara ini menjadi sukses.

Secerdas apapun dirimu, jangan berpikir kamu bisa membuat negara ini sukses jika kamu bahkan tidak bisa membuat dirimu sukses. 
Quote by my friend. 

Saya adalah orang yang percaya bahwa kemakmuran rakyat hanya bisa di raih dengan kesuksesan salah satu rakyat tersebut dalam berinovasi.

Lalu seperti apa tolak ukur kesuksesan tersebut? Bukankah dirimu sendiri yang bisa menilai dirimu sendiri apakah sudah dapat dikatakan sukses sesuai kriteria yang kamu miliki.

Sungguh miris sebenarnya kenapa mereka yang bisa menyembunyikan rasa gengsi nya itu, di tambah memiliki semangat yang tinggi harus melakukan hal konyol yang di namakan jadi Relawan buat seseorang agar seseorang tersebut bisa berkuasa, Apa yang mereka harapkan ya? tai nya pun kek nya gak dapet. Mungkin mereka sangat percaya diri karena pandangan masyarakat yang memandang seolah-olah mereka ini kaum tercerdas saja, karena di anggap memikirkan negara.

Saya pernah mendengar kata (Negara Tak Lebih Dari Pada Penjaga Malam) Saya setuju sekali dengan pendapat ini. Apakah pendapat ini membuat kita tidak cinta negara? Mungkin saja, tapi yang mengatakan pendapat ini bukanlah seseorang penjahat, dia seseorang yang memiliki jiwa kemanusiaan yang sangat tinggi. Jika kita telisik lebih dalam lagi, antara negara tak lebih dari sekedar penjaga malam dan kemanusiaan maka makna yang saya simpulkan ialah (Bantu Rakyat Nya, Bukan Negaranya). So mereka yang memikirkan negara, jadi pejabat, narik pajak bukanlah orang yang cerdas, orang yang cerdas adalah orang yang membantu rakyat dengan uang nya sendiri.

Kamu ingat, dulu kita diajarkan untuk merahasiakan pilihan politik kita, tapi karena ego politik kita mengungkitnya, jelas sekali ini suatu kemunduruan dalam berpikir. Dalam mengurus negara kita perlu netral dalam berpendapat, tapi jika kamu tidak bisa netral dalam berpolitik jangan harap kamu bisa netral dalam segala hal, jika kamu belum bisa membuang ego politik mu itu kamu mungkin saja mau makan tai jika yang menyuruh adalah politikus pilihan mu itu.

Dari pada ngumpulin KTP, lebih baik kamu baca artikel ini dan cobalah menghilangkan ego politik mu tersebut dan gunakan semangatmu itu untuk berinovasi.

Kebanyakan orang tentu berpikir mereka yang peduli politik adalah orang-orang cerdas, sedangkan mereka yang tak tidur siang malam dengan inovasi nya selalu mendapatkan perlakuan buruk bahkan dari orang sekitarnya.

Dulu saya pernah melihat seseorang memuji seorang dewan melalui Twitter (Sebelumnya dewan ini cukup dianggap cerdas)

Percakapan mereka adalah:

Orang : Anda ini hebat, jarang-jarang ada politikus yang memikirkan rakyat seperti Anda ini.

Dewan : Hmmm kalau tidak memikirkan rakyat buat apa jadi politikus, mending jadi pengusaha.

Lalu saya ikut komen dengan sebuah foto yang memperlihatkan poster bekas kampanye dewan tersebut dan terpampang janji nya yang tidak sesuai dengan kinerja nya, Dan saya langsung di blokir.

Bukan di blokir yang mau kita bahas, tapi perkataan dewan tersebut yang beranggapan se akan-akan jika peduli rakyat harus dengan cara menjadi politikus, sedangkan jika hanya mencari kekayaan lebih baik menjadi pengusaha tentu pemikiran yang sangat dangkal yang terpampang di negara ini. Akibat dari anggapan ini orang-orang yang memiliki bakat dan kepercayaan diri tapi ingin memikirkan rakyat malah terjun ke dunia politik semuanya.

Mereka bersaing di dunia politik seperti sebuah peperangan meski tertutupi oleh nama Demokrasi, lambat laun mereka pun makin egois dan pada akhirnya hanya memikirkan diri sendiri ketika berkuasa.

Teman saya mengatakan:
Dari pada kamu bersaing merebutkan kekuasaan, lebih baik kamu cari 1 milyar mu sendiri dan bantulah rakyat dengan uang mu.

Sebelum kamu tersesat di dunia politik lebih baik gunakan semangat mu itu untuk mencari uang sendiri dan membantu rakyat dengan uangmu sendiri. Tidak salah bukan, jika kamu tidak percaya dengan apa yang saya katakan, maka cobalah lihat orang-orang sebelum mu itu, mereka yang korup juga memiliki cerita seperti mu (memikirkan negara dan menganggap negara bisa maju dengannya, tapi tidak memikirkan diri sendiri untuk maju) percayalah, orang yang seluruhnya ingin mengabdi untuk negara tanpa memikirkan dirinya sendiri hanyalah Omong kosong belaka, awal nya dia memang berpikir seperti itu, tapi lelah nya bersaing memperebutkan kekuasaan demi negara telah membuat nya kembali untuk memikirkan dirinya sendiri setelah dia sampai kepada kekuasaannya. Dan dari sinilah pejabat korup terlahir.

Lalu kembali ke memikirkan rakyat, apakah tidak bisa dengan menjadi pengusaha/bekerja, mendapatkan uang sendiri dan menggunakan uang itu membantu rakyat, membangun jalan sendiri, membangun sekolah sendiri, pertanian sendiri, apa salahnya. Saat ini, memikirkan rakyat dengan uang sendiri memang susah sekali ditemukan, (Ada pengusaha seperti Bill Gates, Bos Facebook, atau yang bekerja seperti CEO Apple saat ini mereka berinovasi dan menggunakan hampir seluruh uang nya untuk membantu orang-orang kecil) Kenapa susah sekali menemukan orang seperti ini, padahal yang memikirkan rakyat banyak? Ini semua terjadi karena yang memikirkan rakyat tidak mau berusaha sendiri mencari uang dan menggunakan uangnya untuk membantu rakyat. Mereka berpikir untuk membantu rakyat mereka harus menjadi pejabat negara, mengambil pajak lalu membangun negara hmmm OMONG KOSONG. (Kabarnya di negara maju itu, banyak sekali badan amal).

Sedikit pendapat mengenai dunia kerja

Sungguh terlalu kalau hanya mengajak orang menjadi pengusaha, dan menganggap dunia kerja hanya untuk orang-orang lemah, tentu ini tidak bisa di benarkan.

Bagi saya kerja juga usaha, tapi untuk melancarkan karir kita di dunia kerja tersebut kita perlu mengetahui etika bekerja.

Teman saya mengatakan:
Jika kamu ingin mudah mendapatkan pekerjaan, maka jangan sekali-kali membuat orang yang berjuang memberikan pekerjaan tersebut menjadi down dalam impiannya.

Bagi kebanyakan orang yang ingin bekerja tentu ingin mudahkan mencari kerja bukan, tapi tidak bisa di pungkiri kalau pencari pekerja ini sering sekali melakukan kesalahan yang sangat fatal, yaitu membuat orang yang ingin memberikan pekerjaan menjadi sakit hati dan melepaskan impiannya. Entah apa alasannya, dan entah kenapa kita tidak menyadari itu merupakan kesalahan paling fatal yang bisa membuat impian kita sukses dalam bekerja menjadi hancur.

Karena itulah, kita perlu memahami yang nama nya etika bekerja tersebut, dan inti dari semua etika bekerja tersebut adalah jangan sekali-kali membuat orang yang ingin memberikan pekerjaan menjadi down. Kalau kamu melihat teman mu memiliki kepercayaan yang sangat tinggi dalam keinginannya memberikan lapangan pekerjaan, maka dukunglah dia, kalau perlu kamu mengabdi kepadanya, membantunya mencapai impiannya, dan disinilah awal perjuangan bagi kamu yang ingin sukses dalam bekerja memulai karir.

Dalam Inovasi Kita Juga Perlu Mengingat Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun