Masyarakat bali sangat antusias dengan adanya Gerakan Sukla Satyagraha karena  merupakan gerakan moral untuk menggugah semeton Bali menjaga taksu dan kesucian Bali melalui ajengan /kuliner sukla yang merupakan bagian dari budaya cara mengolah/memilah makanan yang bersih, higenis dan tetap terjaga kesuciannya.
Hal yang jarang terjadi biasanya kalo perayaan hut tentunya akan diselenggarakan dihotel ataupun gedung pemerintahan tetapi ini sesuatu hal yang  luar biasa sekali,  karena acara tersebut dilakukan di pelataran parkir pasar Badung ( sebelah timur pasar Badung), Jln Sulawesi no. 1 Dangin Puri Kangin Denpasar pada tanggal 07 Juli 2019 sehingga membuat masyarakat umumpun bisa ikut berpartisipasi, acara ini didukung yang oleh Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Badan Dana Punia Hindu Nasional, The Hindu Center Of Indonesia, Universitas Mahendradatta Bali, Koperasi Konsumen Sukla SatyaGraha Indonesia. Â
Penggagas/ Dewan Pembina Gerakan Sukla SatyaGraha ini adalah Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, SE(MTru),M.Si dan telah diresmikan pada 01 Juli 2015 di Candi Prambanan oleh Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa(Ketua Dharma Adyaksa PHDI Pusat), beralamat Jln. Akasia XVI, Kompleks Gedung Satyagraha Indonesia OMAXASIA No. 8 Kesiman Denpasar Timur, Tlp. 085100236064.
Dalam pelaksanaan Sambutan Pembukaan Hut Gerakan Sukla Satyagraha dilakukan oleh Bapak I Wayan Widia Adnyana selaku ketua Umum Gerakan Sukla Satyagraha mengungkapkan untuk menjaga taksu bali,  Untuk memperingati lahirnya Gerakan Sukla Satyagraha maka diselenggarakan kegiatan Hut Gerakan Sukla Satyagraha ke 4 dengan tema "Ayo Makan Ikan"  dan sambutan ketua panitia Bapak  I Komang Tastra, dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa untuk mempersatukan dan membangkitkan kembali  pengusaha hindu agar lebih bersatu lagi dengan jakon mari metumbasan di semeton bali.  Â
Acara ini  dihadiri oleh  Bapak I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, SH.,MH selaku Kepala Dinas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Propinsi Bali, Dirut PD Pasar Badung dan kalangan mahasiswa beserta anggota koperasi konsumen Sukla Satyagraha Indonesia.
sementara itu Gubernur bali I wayan Koster dalam sambutannya dibacakan oleh Bapak I Gusti Agung Ngurah Sudarsana mengatakan bahwa dalam penyediaan bahan pangan bagi masyarakat sangatlah penting memperhatikan kebersihan, sanitasi, pengelolaan bahan baku dan asal usul bahan tersebut. Gubernur bali sangat mengapresiasi  gerakan sukla satyagraha dalam mengkampanyekan penyediaan bahan pangan dan konsumsi pangan masyarakat yang bersih aman dan terbebas  dari bahan yang berbahaya.
Upaya ini tentu sebagai kepedulian dalam menjaga kesehatan masyarakat dan membangun generasi muda. Visi dan misi dalam  program pembangunan Bali Yang tertuang dalam "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" yang mempunyai arti menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia merupakan visi dan misi dari Gubernur Bali,  melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Era baru maka diinspirasi dan dilandasi oleh nilai-nilai kearifan lokal Bali serta ajaran Bung Karno tentang Tri Sakti Berdaulat dibidang Politik, Berdikari di bidang Ekonomi dan Berkepribadian di bidang Kebudayaan.Â
Hal ini diperkuat dengan banyaknya nutrisi penting pada ikan, seperti asam lemak tak jenuh, kandungan kalori yang rendah, yodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, dan masih banyak lagi, sehingga manfaat makan ikan sangat dibutuhkan oleh tubuh, kegiatan ini sangat positif sekali karena melibatkan kaum milenial yang secara langsung mengedukasi untuk bisa memiliki jiwa kewirausahaan, yang harus berani tampil dan percaya diri dalam mengembangkan sebuah bisnis.