Mohon tunggu...
Satya Dimitri
Satya Dimitri Mohon Tunggu... -

music is the best of me

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rezeki Bak Dikebiri, Guru Jakarta Tagih Anies Punya Janji

11 April 2018   10:52 Diperbarui: 11 April 2018   10:57 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru, saya sangat tertarik dengan kata ini. Guru merupakan sosok yang paling berharga setelah orang tua. Gurulah yang akan membuat kita menjadi pribadi yang diinginkan. 

Guru adalah seorang yang mendasar dari pembangunan negara, maksudnya adalah membantu membuat karakter anak menjadi lebih kuat dan ke arah yang baik. Kalau tidak ada guru, mau jadi apa anak-anak  Indonesia? Siapa yang akan memajukan pendidikan di negara ini? Terlebih lagi bagi guru yang berada di Jakarta. Karena Jakarta adalah pusat Ibukota Indonesia. Seharusnya Jakarta sangat memprioritaskan kehidupan Guru, dalam hal ini bisa mencontoh Jepang, Jepang ketika terjadi perang atau apapun, sangat memprioritaskan guru pada koban-korban yang sangat perlu diselamatkan. 

Gubernur diharapkan bisa mempunyai program kerja untuk mensejahterakan guru agar terfasilitasi untuk dapat memberikan tugas dengan baik. Terlebih lagi Gubernur sekarang pernah menjabat sebagai menteri pendidikan dan juga adalah seorang rektor dulunya di universitas Paramadina. Seharusnya lebih mengerti dan paham atas apa yang dirasakan oleh guru-guru di Jakarta.

Berdasarkan program kerja yang akan dilakukan oleh Pak Anies Baswedan yang terdapat pada situs resmi JakartaMajuBersama.com, terdapat data bahwa dalam 5 tahun ke depan, akan ada 14.004 guru PNS yang pensiun. 

Tahun 2016, guru PNS yang pensiun 1322 orang. Puncaknya pada tahun 2022 sejumlah 2559 guru pensiun per tahunnya. Serta daerah yang terletak di pinggir Jakarta kekurangan guru dan kepala sekolah yang berkualitas. Sementara yang sudah dilakukan Pak Anies terlihat pilih kasih, Pak Anies mengutamakan fokus hanya pada guru PAUD saja, Katanya, ''untuk pertama kalinya kita mengalokasikan dana Rp63 miliar untuk hibah bagi PAUD di seluruh Jakarta. Kenapa kita berikan, karena selama ini PAUD itu dana mandiri," Anies. (bbc.com) 

Sementara tentang guru madrasah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan masalah tunjangan guru madrasah bukan tugas gubernur. Melainkan wewenang dari Kementerian Agama RI. "Kalau bicara tupoksi, tupoksinya gubernur tidak termasuk guru madrasah," ujar Anies (Kompas.com)

Banyak harapan yang digantungkan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan untuk bisa membenahi sistem pendidikan ke depan, tentu harus sudah tahu ragam permasalahan yang membelenggu dunia pendidikan di ibukota. Bukannya malah memperburuk keadaan. Terutama di era yang serba internet ini, fungsi guru sangat diharapkan lebih ekstra agar generasi penerus bangsa tidak rusak dan terjerumus dengan serangan globalisasi dan kecanggihan informasi dan bisa memanfaatkan perkembangan zaman untuk hal-hal yang baik. Jika seperti itu, gubernur seharusnya memberikan hal yang lebih lagi kepada para guru yang ada di Jakarta. 

Anies juga diharapkan tidak memandang sebelah mata perihal kesejahteraan Guru di Jakarta baik yang guru negeri maupun swasta serta tidak pandang bulu pada guru SD, SMP, SMA maupun guru di Universitas. Hingga saat ini belum terlihat program kerja yang benar-benar menohok dan yang baru terkait guru ini, diharapkan pak Anies lebih kritis dan cekatan lagi tentang hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun