Mohon tunggu...
Satya Dimitri
Satya Dimitri Mohon Tunggu... -

music is the best of me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Retorika Anies Menuai Protes

20 Maret 2018   16:19 Diperbarui: 20 Maret 2018   16:34 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://s.kaskus.id/images/2018/03/19/3053070_201803190549270633.jpg

Kemarin siang, massa berdemo di depan gedung DPRD DKI. Sudah lama sekali tidak terjadi hal seperti ini. Demo ini disinyalir karena massa menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedanmemberi dukungan kepada Habib Rizieq Syihab agar dapat kembali ke Indonesia dengan aman. Nah ini sangat menjadi tanda tanya yang besar. Sebenarnya kenapa Rizieq Shihab pergi lama ke Arab? Apa yang membuatnya beberapa kali batal pulang ke Indonesia? Dan kenapa harus dikaitkan dengan Anies? Terlepas dari benar atau tidak perihal kasus Rizieq, sebenarnya yang bisa saya ambil kesimpulan sedikit, wajar seorang Rizieq yang notabene nya adalah 'warga Jakarta' meminta perlindungan ke Anies selaku 'Gubernur' yang memiliki tampuk kepemimpinan di Jakarta khususnya.

Demo kemaren dilakukan di depan gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Massa yang menamakan diri Forum Umat Islam Revolusioner itu berkumpul sejak pukul 13.00 WIB. Statement dari koordinator lapangan demo, Dhany, "Anies hanya pandai beretorika tapi tak melakukan apa-apa untuk menegakkan agama. Judi, prostitusi di mana-mana, Anies hanya diam," tuturnya.

Dhany juga menuding Anies membiarkan judi dan prostitusi berkembang di Jakarta. Dia meminta Anies menegakkan syariat Islam di Jakarta. (detik.com ) Yang ingin saya garis bawahi disini adalah, terlepaslah demo kemaren hanya cuman gertakan, atau adanya pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Anies, ataupun demo nasi bungkus alias dibayar. Tapi yang perlu disadari oleh seorang Anies, selaku pemimpin, dia seharusnya peka dan mendengar rintihan segelintir rakyatnya ataupun masyarakatnya yang ingin didengar dan disampaikan keinginannya.

Ditambahnya lagi, Anies Sandi dinilai hanya mampu beretorika dengan kata-kata manis, namun tidak mampu memberikan pelayanan yang baik bagi warga Jakarta, khususnya untuk para ulama. ( tribunnews.com ) . Lah, kenapa bisa keluar seperti itu kata-katanya?  Jadi warga masyarakat juga merasakan kalau selama ini Pak Anies hanya mengumbar janji dan janji kepada warga namun sangat lamban dalam mengambil keputusan. Jika tidak lamban, malah plin-plan dan asal --asalan. Seperti masalah PKL Tanah Abang berujung penutupan Jalan Jatibaru. Belum lagi masalah trotoar dan Motor di Thamrin. Belum lagi segudang masalah-masalah yang tidak penting banget seperti sangat dipentingkan seperti tinggi dan mewahnya gaji TGUPP. 

Memang menjadi Pemimpin itu tak mudah, tapi seharusnya Pak Anies bisa lebih sigap, tanggap dan lebih peka serta pro kepada rakyatnya tidak cuman kerja pergi pagi pulang sore atau lembur sampai malam seperti orang kantor lainnya namun yang harus diterawangnya adalah menyangkut hidup orang banyak ddan warganya yang telah berharap lebih ketika memilihnya untuk jadi figur seorang Gubernur. Semoga Pak Anies bisa belajar dari di'demo' nya dirinya untuk lebih serius dan memikirkan dimana letak salahnya atau bagaimana harus meangkah ke depannya untuk Jakarta yang lebih baik; bukan Jakarta nya saja tapi 'warga' Jakarta nya. Selamat berjuang Pak...

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun