Mohon tunggu...
Satya Anggara
Satya Anggara Mohon Tunggu... Lainnya - Academic Researcher and Investor

Menyajikan tulisan seputar dunia investasi, bisnis, sosial, politik, humaniora, dan filsafat. Untuk korespondensi lebih lanjut, silahkan hubungi melalui kontak yang tertera di sini.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mundur Selangkah, Maju Dua Langkah: Mengapa Upah Minimum Perlu Dihapus

30 Desember 2020   09:00 Diperbarui: 30 Desember 2020   09:03 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demonstrasi Menuntut Kenaikan UMK | Sumber Gambar: https://katadata.co.id/

Selamat menyosong tahun 2021, semoga kondisi hidup kita semua akan menjadi semakin baik ke depannya!

Referensi

ProCon.Org: https://minimum-wage.procon.org

Oxfam America: https://politicsofpoverty.oxfamamerica.org/6-simple-reasons-we-should-raise-the-minimum-wage/

Investopedia: https://www.investopedia.com/articles/markets-economy/090516/what-are-pros-and-cons-raising-minimum-wage.asp

Economics Online: https://www.economicsonline.co.uk/Market_failures/Minimum_wage.html

Forbes: https://www.forbes.com/sites/francescoppola/2014/01/13/why-we-need-a-minimum-wage/?sh=3edabf57380b

International Labor Organization: https://www.ilo.org/global/topics/wages/minimum-wages/definition/WCMS_439072/lang-en/index.htm

The Balance: https://www.thebalance.com/us-minimum-wage-what-it-is-history-and-who-must-comply-3306209

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun