Mohon tunggu...
Satya Anggara
Satya Anggara Mohon Tunggu... Lainnya - Academic Researcher and Investor

Menyajikan tulisan seputar dunia investasi, bisnis, sosial, politik, humaniora, dan filsafat. Untuk korespondensi lebih lanjut, silahkan hubungi melalui kontak yang tertera di sini.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Anda (Mungkin) Tidak Akan Pernah Menjadi Kaya Raya di Pasar Modal?

9 Juli 2020   12:20 Diperbarui: 9 Juli 2020   12:26 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koreksi di Pasar Modal | Sumber Gambar: https://indiagoneviral.com/ 

Joel Greenblatt dalam bukunya berjudul "The Little Book that Still Beats the Market" memberikan ilustrasi menarik mengenai bagaimana bisnis berjalan dengan contoh usaha permen karet yang dirintis anak sekolah (Greenblatt, 2010). Kebanyakan hasil usaha bisnis pada umumnya selalu digunakan untuk keperluan lain, termasuk di dalamnya ekspansi bisnis. Bagi Anda yang tidak dapat menunggu terlalu lama untuk segera mencairkan hasil investasi Anda, memberikan waktu bagi investasi Anda untuk tumbuh tentu bukanlah perkara menyenangkan. Mungkin Anda tidak akan mendapat dividen selama beberapa tahun ke depan. Mungkin juga harga saham Anda tetap stagnan selama bertahun-tahun.

Betul bahwa Anda mungkin merupakan trader yang mencari keuntungan dari selisih harga jual dan beli instrumen keuangan. Namun kenyataannya secara jangka panjang menjadi trader tidak akan membawa Anda terlalu jauh. Selain karena secara ekonomi uang hanya berpindah dari orang yang kurang pandai ke orang yang lebih pandai, pada umumnya Anda sebagai trader akan lebih gampang tergiur untuk menikmati keuntungan Anda terlalu dini. Beberapa teman dan kenalan penulis, misalnya, secara konsisten sebetulnya mampu memperoleh keuntungan dari kegiatan trading mereka. Namun sayangnya setiap kali mendapat untung, uangnya malah digunakan untuk membeli gadget baru atau berkencan.

Menutup tulisan ini, penulis ingin meninggalkan nada yang lebih optimis agar pembaca tidak lantas meninggalkan mimpi untuk menjadi kaya dari pasar modal. Charlie Munger dalam salah satu RUPS pernah menyampaikan kiat sukses dalam berinvestasi di pasar modal. Pertama, ia menekankan bahwa agar sukses dalam berinvestasi, tiap orang harus menyadari bahwa masing-masing memiliki batas pengetahuan dan kemampuan. Dengan menyadari ini, Anda hanya akan berinvestasi pada instrumen yang Anda pahami. Anda tidak perlu menjadi terlalu pandai dan tidak perlu pula untuk banyak bertindak di dalam pasar yang rawan akan ketidakwarasan ini. 

Namun pada sisi lain dari kiatnya, ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan diri untuk banyak belajar. Belajar di sini tidak sesederhana menambah pengetahuan baru, melainkan juga menyadari keterkaitan antar tiap hal yang Anda ketahui. Baginya, berinvestasi bukanlah kegiatan yang mudah bagi semua orang, terlebih dengan segala faktor yang telah penulis sampaikan di atas. Demikian juga halnya dalam trading. Apabila Anda tidak mampu untuk memperoleh keuntungan secara konsisten, maka kegiatan trading lambat-laun hanya akan menggerogoti modal Anda. 

Sumber Gambar: https://finance.yahoo.com/ 
Sumber Gambar: https://finance.yahoo.com/ 

Apapun pilihan Anda sebagai pelaku pasar modal, semoga Anda mampu konsisten dengan strategi jangka panjang Anda, tidak pernah lupa dengan tujuan akhir yang hendak dicapai, dan mampu beradaptasi dengan situasi sehingga tidak tertinggal di belakang.

Referensi

Greenblatt, J. (2010). The Little Book that Still Beats the Market. Amerika Serikat: John Wiley & Sons, Inc.

Pecaut, D., Wrenn, C. (2017). The University of Berkshire Hathaway: 30 Years of Lessons Learned from Warren Buffett & Charlie Munger at the Annual Shareholders Meeting. Amerika Serikat: Dog Ear Publishing

Schiff, P., Schiff, A. (2010). How an Economy Grows and Why It Crashes. Amerika Serikat: John Wiley & Sons, Inc.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun