Mohon tunggu...
Satriyo
Satriyo Mohon Tunggu... Lainnya - Salam pelajar

Pemuda pencinta seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Di Sepertiga Malam

16 April 2020   20:27 Diperbarui: 16 April 2020   20:29 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Satriyo Ady Ahmad

Syahdunya malam dengan percikan air membasahi pelipis mata, dahi, lalu disela sela jari jemari.
Lantunan syi'ir kumandang menembus pilu nya kedengkian.

Kau sibakan sajadah mu,
Lalu kau ucapkan takbir mu.
Disetiap huruf Hijaiyah dalam suratil Fatihah kau meneteskan keringat matamu.

Ruku' mu kau lama kan,
Memohon agar segala dosa gugur.
Sujudmu kau kokoh kan,
Mengadu akan besarnya dosa , akan besarnya cobaan.

Di setiap lantunan asma Allah yang kau dendangkan,
Kau sesegukan memohon.
Di setiap tasbih yang kau komat Kamit kan,
Kau menghela nafas panjang sambil mengusap peluh dimatamu.

YaIillahi Robbi...
YaaMalik-YaaQudus...
Yaaillahi Robbi...
Yaa-Latif...

Kuserahkan semua urusan ku pada-Mu.
Biarkan aku bersimpuh, memohon ampunan-Mu.
Biarkan aku merengkuh diatas sajadah lusuhku.
Biarkan aku bermuhasabah atas apa yang kulakukan.

Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun