Mohon tunggu...
Satriya Nugraha S.P.
Satriya Nugraha S.P. Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Konsultan Desa Wisata

Saya umur 40 tahun 9 bulan, sering sosialisasi UU No. 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan dari organisasi ke organisasi pemuda,trainer kepemimpinan tingkat lanjut, berdagang beras merah organik, beras hitam organik, beras coklat organik, konsultan teknik menulis ilmiah populer, konsultan desa ekowisata, penulis kuliner kreatif sebagainya email : satriya1998@gmail.com ; satriya1998@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eddy Indra Putra, Ahli Pusaka Leluhur dan Budayawan Nusantara

10 Februari 2018   17:20 Diperbarui: 10 Februari 2018   18:16 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekayaan budaya nusantara meliputi banyak bidang seni yang harus kita jaga bersama, Di era milenial dan teknologi yang semakin canggih setiap saat, tidak menutup kemungkinan justru akan mengikis dan menggerus budaya sehingga sebagai bangsa yang besar. Akhirnya hal tersebut Bangsa Indonesia akan kehilangan kekayaan budaya dan jati diri. Pada awal November 2017, penulis berkenalan dengan ahli pusaka leluhur dan budayawan Nusantara di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang. Menurut penuturan beliau, selama kurang lebih 30 tahun yang lalu, Bapak Eddy Indra Putra memulai pekerjaannya melalui hobby yang mengkoleksi beberapa pusaka saja , kemudian berdagang berbagai benda-benda seni seperti keris, tombak, pedang hingga lukisan dan meubel yang menjadi kegiatan beliaunya sehari-hari.

Bapak Eddy Indra Putra menjalin pertemanan dengan sesama pedagang ,kolektor dan teman teman pekerja seni lainnya yang memunculkan berbagai diskusi pemikiran baru tentang perspektif budaya, inovasi dan inspirasi dalam upaya pengembangan dan pelestarian seni dan budaya yang berkelanjutan sehingga timbul ide dan akhirnya mendirikan sebuah wadah seni dan budaya dalam bentuk sebuah lembaga perkumpulan bernama DPP APIK. Harapannya melalui gerakan perjuangan dan pengabdian APIK maka penggiat perkerisan Indonesia baik pedagang, pengrajin, kolektor maupun pemerhati seni perkerisan memiliki wadah untuk berdiskusi dan peduli juga terhadap kekayaan seni, budaya nusantara lainnya.

Saat ini, bersama rekan rekan DPD APIK Malang Raya memulai kegiatannya memperkenalkan Visi dan Misi DPP APIK serta mengedukasi pusaka warisan leluhur seperti memberikan edukasi keris, memberikan edukasi batik dan produk kreatif kedaerahan lainnya. Tidak lupa juga memberikan edukasi perihal pengenalan ekowisata di Malang Raya (Kabupaten Malang dan Kota Batu. 

Menurut Bapak Eddy Indra Putra, kekayaan bumi nusantara sungguh luar biasa banyaknya. Selama berabad-abad sebelumnya, terdapat kerajaan di Pulau Jawa yang melakukan hubungan persahabatan dan perdagangan dengan kerajaan mancanegara. Bahkan beberapa kerajaan di Pulau Jawa seperti Kerajaan Majapahit memiliki jaman keemasan di masa kepemimpinan Ratu Tribhuanatunggadewi. Ratu tersebut telah menancapkan kekuasaannya sampai sepertiga Benua Asia.

Tidak heran leluhur Kerajaan Nusantara banyak mewarisi benda seni masa lampau yang berkualitas di Indonesia. Menurut pendapat Bapak Eddy Indra Putra yang ahli berdagang benda seni atau pun mengkoleksinya, bahwa dalam hal berdagang jual beli benda pusaka memerlukan pengetahuan yang cukup dan mampu memberikan nuansa kolaborasi berbagai disiplin ilmu seperti ilmu sejarah dan ilmu kepurbakalaan, belajar referensi pustaka buku baik umum maupun catatan pribadi (pakem kuno) bahkan narasumber dengan keahlian tertentu. 

Bapak Eddy Indra berpendapat misalnya kita mempelajari pola perdagangan kerajaan di Pulau Jawa dengan mancanegara melalui bukti ilmu sejarah (buku sejarah), data pembanding dan contoh benda yang dijadikan obyek penelitian.

Dengan demikian, hingga saat kini sudah banyak koleksi-koleksi Bapak Eddy Indra Putra yang dikumpulkan selama 30 tahun terakhir, harapan beliau dengan mengkoleksinya untuk memberi kesempatan berbagi ilmu tentang dunia antik mulai dari manik- manik temuan pra sejarah yang usianya seribu tahun sebelum masehi. Beliau juga mendapatkan temuan kubur batu dari daerah Kabupaten Jember, Kabupaten Bojonegoro di Jawa Timur. 

Ekspedisi kepurbakalaan beliau berlanjut sampai penggalian Kabupaten Blora, Kabupaten Jepara di Jawa Tengah. Beliau juga menemukan pusaka keris, tombak dan pedang dari jaman Kerajaan Singhasari hingga Kerajaan Mataram dengan cara observasi dan meneliti material besi sebagai bahan dasar pusaka warisan leluhur.

Beliau mengamati bentuk dan rancang bangun hingga teknik penempaan membuat pusaka tersebut. .Ada juga koleksi batu permata berbagai macam jenis antara lain ruby, sapphier, spinell, emerald dan lain lain. Adapun koleksi batu perrmata itu dilengkapi dengan penjelasan yang detail yang dibantu alat microscope untuk meneliti tingkat serat batu. Selain itu, beliau termasuk penikmat seni yang mempelajari dan mengkoleksi benda-benda eksotik lainya di ruang pajang, seni lukis (lukisan), seni pahat (patung, topeng, wayang, blawong).

Akhirnya, kesimpulan penulis, berdasarkan aneka ragam koleksi benda-benda pusaka warisan leluhur amatlah pantas Bapak Eddy Indra Putra mendapat julukan Ahli Pusaka dan Budayawan Nusantara. Bagi sahabat-sahabat Kompasianer yang berminat untuk melihat dan mempelajari koleksi beliau, kita bisa undang beliaunya dan mencermati FB Sindhu Purwa Antik atau follow Instagram @sindhupurwo.

Oleh :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun