Mohon tunggu...
Satriwan Salim
Satriwan Salim Mohon Tunggu... profesional -

Pendidik di SMA Labschool Jakarta-Univ. Negeri Jakarta (UNJ). Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Pengurus Asosiasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI). Alumni Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional Pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Bisa kunjungi Blog saya di www.satriwan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

SMA Labschool Jakarta Wakili Indonesia dalam Harvard Model United Nations (HMUN) 2016

29 Januari 2016   19:21 Diperbarui: 29 Januari 2016   22:16 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SMA Labschool Jakarta Satu-satunya Perwakilan Indonesia dalam Harvard Model United Nations (HMUN) 2016 di Boston, Amerika Serikat

Konferensi simulasi sidang PBB tingkat SMA sedunia kembali dihelat oleh Universitas Harvard. Simulasi sidang PBB ini dilaksanakan oleh Universitas Harvard yang dikenal dengan nama Harvard Model United Nations (HMUN). HMUN 2016 dilaksanakan pada 28-31 Januari 2016 di Hotel Sheraton, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. HMUN kali ini merupakan konferensi yang ke-63. Sebagai konferensi model simulasi sidang PBB yang tertua dan paling bergengsi di dunia, tidak mengherankan jika jumlah peserta HMUN mencapai 3.500 siswa.

Seperti yang dilaporkan Gregory C. Dunn (Sekretaris Jenderal) HMUN 2016. HMUN merupakan konferensi simulasi sidang PBB yang diperankan oleh para pelajar setingkat SMA dari seluruh dunia. Pelaksanaan HMUN tiap tahunnya dilaksanakan sekitar Januari atau Februari, bertepatan dengan musim dingin dan salju di Pantai Timur Amerika Serikat. Walaupun suhu berada sekitar 3 derajat celcius, namun tidak mengurangi antusiasme pelajar seluruh dunia untuk menghadiri simulasi persidangan para diplomat ini.

Universitas Harvard adalah kampus yang pertama kali menyelenggarakan simulasi sidang PBB ketika organisasi internasional ini masih bernama Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1927. Sebagai kampus yang paling prestisius (di samping kampus lainnya seperti MIT dan Universitas Boston yang juga terletak di kota Boston), penyelenggaraan HMUN menjadi salah satu kegiatan kelas dunia yang didambakan oleh pelajar dari berbagai negara. Ada 3 faktor yang menyebabkan HMUN menarik bagi pelajar dunia adalah; Pertama, HMUN diselenggarakan oleh salah satu universitas paling bergengsi dan berkualitas di dunia yakni Universitas Harvard. Kedua, HMUN adalah model simulasi sidang PBB pertama atau yang paling tertua di dunia. Ketiga, HMUN menjadi ajang bertemunya para pelajar terpilih tingkat dunia untuk mendiskusikan, memperdebatkan, bersidang, mencari solusi dan berdiplomasi tentang isu-isu atau permasalahan global saat ini. Simulasi sidang PBB atau sering dikenal dengan sebutan MUN (Model United Nations) adalah simulasi sidang PBB yang bertujuan untuk melatih dan membangun kemampuan berdiplomasi, bersidang, berdebat, membuat resolusi, teknik lobi, kepercayaan diri dan tentunya sarat dengan nilai-nilai keberagaman.

Dalam ajang HMUN tahun 2016 ini jumlah peserta sebanyak 3.500 delegasi, berasal dari sekitar 250 sekolah yang mewakili 38 negara di dunia. Seperti yang disampaikan Gregory C. Dunn dalam sambutannya sore ini, Kamis 28 Januari 2016 bertempat di Hynes Convention Center, Hotel Sheraton pukul 17.00-18.30 waktu Boston, Amerika Serikat. Tentu yang menjadi kebanggaan, Indonesia pun tak ketinggalan menjadi salah satu negara yang berpartisipasi dalam konferensi HMUN tahun ini. Sedangkan satu-satunya sekolah yang mewakili Indonesia dalam ajang HMUN 2016 ini adalah SMA Labschool Jakarta. Bahkan dalam skala regional, wakil negara yang berasal dari ASEAN hanya Indonesia (SMA Labschool Jakarta) dan Singapura.

Indonesia berhadap-hadapan langsung dengan negara lain dalam dan lintas benua seperti; India, Cina, Jepang, Banglades, Pakistan, UEA, Korea Selatan, Perancis, Inggris, Jerman, Italia, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada, Brazil, Kuba, tentunya tuan rumah Amerika Serikat dan puluhan negara lainnya. Hal ini tertera dalam Buku Panduan Peserta HMUN 2016 halaman 34. Para delegasi dari SMA Labschool Jakarta yang lolos seleksi dan diterima panitia berjumlah 23 siswa dan didampingi oleh 3 guru pendamping, yakni Satriwan Salim, Suparno Sastro Suwarno dan Nuniek Qurniasih.

Berikut nama-nama siswa SMA Labschool Jakarta yang mewakili Indonesia dalam HMUN 2016 ;

  1. Adnan Shaulbilhaq I K
  2. Zacky Dhaffa Pratama
  3. Abyan Irsyad
  4. Alwinda Husna A
  5. Nadira Aisha Susanto
  6. Thea Mutiara N K
  7. Dinda Widya Rani
  8. Raisya Aurellia P L
  9. Ratu Maura Rezky
  10. Puti Alika Hanum
  11. Fadhira Mediana
  12. Olga Aanisa Putri
  13. Nanda Rizky Ilahi
  14. Mohammad Reihansyah
  15. Muhammad Irfan Anugratama
  16. Bhagasjati Kusuma
  17. Alivia Retra K
  18. Hikami Zulkifli
  19. Rifqi Sulistio
  20. Nadhira Tsaradhia D
  21. Jihan Nabilah
  22. Kevin Fardhana A
  23. Irfan Fadjar R

 

Keduapuluhtiga pelajar SMA Labschool Jakarta ini bersidang sesuai dengan komisi-komisi seperti WHO, Social Humanitarian and Cultural Committee, Disarmament and International Committee, Special Summit on Biotechnology, Islamic Educational, Scientific and Cultural, Economic and Financial Committee dan banyak lagi. Tiap-tiap komisi menyelesaikan persoalan dengan satu topik permasalahan, yang sudah ditentukan oleh panitia sebelumnya. Oleh karena itu, tentulah sangat membanggakan bagi Indonesia, bahwasanya ada siswa-siswi Indonesia yakni SMA Labschool Jakarta yang mengikuti ajang bergengsi HMUN 2016 ini.

Dalam kata sambutan yang ditulis oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon, HMUN sangat strategis bagi pelajar dunia untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan yang tengah dihadapi dunia internasional saat ini. Seperti masalah konflik, kekerasan, eksploitasi, pelanggaran HAM, kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh “violent extremists” (istilah yang dituliskan Ban Ki-moon), keputusasaan karena hampir 60 juta penduduk dunia terusir dari rumahnya yang jumlah tersebut melebihi korban perang dunia kedua.

Ban Ki-moon berharap para delegasi HMUN 2016 mampu mempromosikan sikap toleransi, saling memahami dan saling menghormati di antara warga dunia. Semoga harapan Sekjen PBB tersebut mampu terimplementasi dalam perhelatan HMUN 2016 ini, sehingga harapan warga dunia ke depan yang oleh PBB dirangkum melalui SDG’s (Sustainable Development Goals) dapat terwujud. Harapan optimistik tersebut setidaknya diawali oleh pertemuan para pelajar dunia dalam HMUN kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun