Mohon tunggu...
Satrio Nurbantara
Satrio Nurbantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Salah satu Mahasiswa yang hobi menatap isu sosial dan mengisi kegabutannya dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Self Gaslighting" Menghakimi Diri Sendiri

12 Maret 2023   09:05 Diperbarui: 12 Maret 2023   09:11 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Self-gaslighting adalah ketika seseorang secara sadar atau tidak sadar meyakinkan diri sendiri bahwa pengalaman atau realitas yang mereka alami tidak benar, meskipun bukti yang ada menunjukkan sebaliknya. Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk rasa tidak percaya diri, trauma masa lalu, atau tuntutan lingkungan yang tidak realistis.

Contohnya, seseorang mungkin merasa bahwa mereka tidak mampu melakukan pekerjaan tertentu, meskipun mereka memiliki keterampilan dan pengalaman yang cukup untuk melakukannya. Mereka kemudian mulai meyakinkan diri sendiri bahwa mereka benar-benar tidak kompeten dan tidak layak untuk melakukan pekerjaan tersebut, meskipun kenyataannya tidak demikian.

Self-gaslighting dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kepercayaan diri seseorang. Penting untuk mengenali tanda-tanda self-gaslighting dan berbicara dengan seorang profesional jika Anda merasa bahwa hal tersebut berdampak buruk pada kehidupan Anda.

Contoh sederhana dari self-gaslighting:

Seorang siswa yang selalu mendapat nilai A dalam ujian, tiba-tiba mendapatkan nilai B dalam ujian terakhirnya. Alih-alih menerima bahwa ini hanya hasil ujian yang tidak sesuai dengan ekspektasi, dia mulai meragukan kemampuannya dan meyakinkan dirinya bahwa dia sebenarnya tidak cukup pintar dan tidak pantas untuk berhasil di sekolah. Meskipun bukti menunjukkan bahwa dia memiliki track record yang baik dalam hal akademis, dia meyakinkan dirinya bahwa nilai B adalah bukti bahwa dia sebenarnya bodoh dan tidak berbakat.

Hal ini menunjukkan bahwa dia sedang melakukan self-gaslighting dengan meyakinkan dirinya sendiri bahwa pengalaman yang dia alami tidak benar dan melupakan bukti yang menunjukkan bahwa dia adalah siswa yang sukses.

Beberapa ciri-ciri yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang mengalami self-gaslighting:

  • Memiliki perasaan konstan bahwa diri sendiri salah atau tidak layak.
  • Meragukan ingatan atau persepsi sendiri, bahkan ketika bukti menunjukkan sebaliknya.
  • Menghindari situasi yang mungkin memicu keraguan diri atau kecemasan.
  • Mengabaikan atau meremehkan pencapaian atau keberhasilan yang sebenarnya.
  • Menyalahkan diri sendiri untuk hal-hal yang bukan kesalahan mereka atau di luar kendali mereka.
  • Memiliki standar yang tidak realistis atau perfeksionis untuk diri sendiri.
  • Mengalami kecemasan atau stres yang berlebihan tentang penilaian atau pendapat orang lain.
  • Memiliki perasaan yang lebih rendah daripada orang lain, bahkan jika tidak ada bukti yang menunjukkan hal tersebut.
  • Menghindari tanggung jawab atau tugas karena merasa tidak mampu atau tidak pantas melakukannya.

Jika seseorang mengalami beberapa atau semua dari ciri-ciri tersebut, maka mereka mungkin sedang mengalami self-gaslighting. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus dan mempengaruhi kesehatan mental atau kesejahteraan seseorang, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional untuk mendapatkan bantuan.

Beberapa cara yang dapat membantu mengatasi self-gaslighting:

  • Sadari dan kenali self-gaslighting: Mengakui bahwa Anda sedang mengalami self-gaslighting adalah langkah pertama untuk mengatasi masalah ini. Cobalah untuk memperhatikan pikiran dan perasaan Anda dengan objektif dan realistis, dan jangan biarkan keraguan atau kecemasan berlebih mempengaruhi persepsi Anda.
  • Cari tahu penyebab self-gaslighting: Cobalah untuk memahami apa yang memicu keraguan dan kecemasan Anda. Apakah itu karena pengalaman masa lalu, tuntutan lingkungan yang tidak realistis, atau ketidakpercayaan diri yang berasal dari dalam diri Anda sendiri? Dengan mengetahui penyebabnya, Anda dapat mencari solusi yang tepat dan efektif.
  • Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional: Jika self-gaslighting terus-menerus mempengaruhi kesehatan mental atau kesejahteraan Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional seperti psikolog atau terapis. Mereka dapat membantu Anda memahami penyebab self-gaslighting dan memberikan dukungan dan strategi untuk mengatasi masalah ini.
  • Perluas pemahaman tentang diri sendiri: Cobalah untuk memperluas pemahaman Anda tentang diri sendiri dan keterampilan Anda. Fokus pada pencapaian dan keberhasilan yang sebenarnya, dan jangan biarkan ketidakpercayaan atau keraguan menghalangi kemajuan dan pertumbuhan Anda.
  • Ubah pikiran negatif menjadi positif: Cobalah untuk mengubah pikiran negatif menjadi positif. Misalnya, jika Anda mengalami keraguan diri saat bekerja pada tugas baru, coba untuk berpikir bahwa Anda sedang belajar dan berkembang. Teruslah memberikan dukungan pada diri sendiri dan jangan biarkan keraguan atau kecemasan menghambat Anda.

Mengatasi self-gaslighting mungkin memerlukan waktu dan usaha, tetapi dengan dukungan yang tepat dan tekad yang kuat, seseorang dapat memulai perjalanan menuju pemulihan dan kesehatan mental yang lebih baik.

Dalam kesimpulannya, self-gaslighting dapat menjadi masalah yang merusak kesehatan mental seseorang, namun dengan dukungan yang tepat dan upaya yang kuat, seseorang dapat memulai perjalanan menuju pemulihan dan kesehatan mental yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun