Di pusat ontologi ini bukanlah diri pribadi, semacam aku, ataupun orang lain dengan siapa orang berinteraksi. Buber malah berfokus pada ikatan serta perilaku relasional—bidang“ antara” yang kerap terlupakan. Entri ini secara singkat mengulas biografi Buber, menerangkan konsep dasar Aku- Engkau, serta mengeksplorasi sebagian implikasi yang relevan buat teori komunikasi.
Biografi dan Latar Belakang
Martin Buber berpengaruh di panggung intelektual dunia sepanjang lebih dari 6 dekade serta berpartisipasi dalam banyak perselisihan filosofis, teologis, sastra, serta politik utama abad ke- 20.
Fasih dalam 9 bahasa, ia mempunyai karir multifaset yang menyertakan banyak kedudukan, termasuk jurnalis, editor, sosiolog, teolog, novelis, penerjemah, aktivis politik, pendidik, dan, walaupun dia kadang- kadang enggan untuk merangkul istilah, filsuf. Ia tahu serta berkorespondensi dengan banyak intelektual populer abad ini dan dirinya secara intelektualcukup fleksibel guna dinominasikan untuk Hadiah Nobel dalam sastra serta perdamaian.
Awal kali diterbitkan dalam bahasa Jerman pada tahun 1923, 1 dan Thou sudah diterjemahkan secara luas secara internasional, namun dua terjemahan bahasa Inggris yang berarti terdapat dalam ikatan yang tidak nyaman satu sama lain.
Yang pertama, oleh Ronald Gregor Smith, timbul dalam bahasa Inggris pada tahun 1937 serta sudah ada dalam edisi perbaikan kedua( dengan catatan ekstra baru oleh Buber) semenjak tahun 1958. Yang lebih baru merupakan terjemahan Walter Kaufmann tahun 1970, yang diklaimnya menciptakan buku ini lebih jelas dan jelas. mengoreksi kesalahan konseptual dari jenis sebelumnya.
Sebagian cendekiawan lebih menggemari karya Kaufmann, yang mempertahankan judul sebelumnya namun dalam teks merevisi konsep sentralnya menjadi lebih akrab, jika biasa saja, I You.
Lainnya, tercantum Maurice Friedman, penulis biografi dan komentator ilmiah Buber yang sangat populer, yakin kalau tipe Smith lebih akurat serta lebih menarik menangkap arti puitis yang terdapat dalam benak Buber. Kenneth Paul Kramer mengutip dari kedua terjemahan secara berdampingan dalam penjelasannya yang bisa dibaca tentang I and Thou.
Sudut pandang Buber : hidup bagaikan interaksi
Buber memandang kalau kunci permasalahan eksistensial‘ terselip’ dalam kehidupan di dunia. Oleh sebab itu, ia mengawali dengan mengelompokkan pola interaksi yang terjalin di dalamnya.
