Mendorong penguatan ekspor menjadi salah satu target ekonomi di negara-negara pada umumnya.
Beberapa 'musuh' utama dari ekspor di Indonesia:
1. Penurunan harga komoditas
Hal itu dikarenakan tingkat ketergantungan Indonesia yang sangat tinggi pada komoditas 'mentah' tersebut. Semisal batubara, hasil tambang mineral lainnya, termasuk pula komoditas pertanian/ perkebunan.
2. Masih banyak juga tentunya faktor-faktor penghalang variabel ekspor yang lainnya, baik secara internal (fiskal, moneter, kurs),  eksternal, ataupun masalah geopolitik (perang, pandemik penyakit, dan sebagainya).
Solusi untuk Poin 1 di atas:
1. Hilirisasi (peningkatan nilai tambah) baik pada pertambangan maupun pertanian
2. Pengembangan pasar internasional nontradisional (tujuan ekspor selain AS, Cina, Jepang, India, dan Eropa)
Tentunya, masih terdapat sejumlah solusi dan upaya yang bisa diperuntukkan demi remedi ekspor ini.
Misalnya, proteksi dan inovasi positif pada sistem keuangan yang handal  (mendukung pembiayaan ekspor), kebijakan fiskal yang pruden (pajak, bea cukai), kebijakan moneter yang baik, exchange rates yang stabil, dan sebagainya.Â
Pun, termasuk perbaikan iklim investasi maupun produksi yang kondusif (termasuk Omnibus Law yang sedang digodok saat ini).