Mohon tunggu...
Denovan Satriandika
Denovan Satriandika Mohon Tunggu... Penulis - Pundit Ala Ala

No Hoax

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catatan Denovan, 5 Alasan Teknis Mengapa Persija Layak Menjadi Juara Liga 1 2018

9 Desember 2018   10:45 Diperbarui: 9 Desember 2018   11:39 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

2018 merupakan tahun yang bersahabat bagi Persija Jakarta. Menjuarai Piala Presiden, lolos ke semifinal AFC Cup dan berada di ambang gelar juara Liga 1 membuat macan kemayoran telah kembali setelah tertidur selama 3-4 tahun terakhir. Ada 5 faktor alasan mengapa sang macan telah kembali siap menjadi yang terbaik di tanah air.

1. Kokohnya lini pertahanan

Sejak musim lalu kekuatan lini belakang menjadi kekuatan utama Persija. Musim ini mereka adalah tim yang paling sedikit kebobolan dengan hanya kemasukan 35 gol saja dan duet Jaimerson Da Silva & Maman Abdurahman merupakan aktor dibalik hal tersebut, Jaime dan Maman merupakan perpaduan bek modern dan ortodok. 

Jaime merupakan bek modern, selain kuat dalam bertahan ia juga pandai memainkan bola serta mendistribusikan bola saat build serangan, kelebihan lainnya adalah tajam saat menghadapi bola mati dimana ia telah mencetak 7 gol sejauh ini sementara Maman adalah bek ortodok dengan mengandalkan kekuatan fisik seperti tekel dan duel udara. Uniknya, Maman seperti tampil kembali ke performa 10 tahun yang lalu dimana dia merupakan bek langganan Timnas.

2. Keseimbangan lini tengah

Sandi Sute, Rohit Chand dan Renan Silva merupakan perpaduan antara fisik, visi dan akurasi. Sandi merupakan pelindung utama 4 bek Persija, dialah yang bertanggung jawab melapis Jaime, Rezaldi Hehanusa dan Ismed Sofyan saat ke 3 pemain ini maju membantu serangan. Rohit di sisi lain adalah gelandang box to box yang bertugas membangun visi permainan, saat tim tampil buntu tak jarang Rohit lah pemain yang paling ulet membongkar pertahanan lawan sekaligus memecah kebuntuan tim.

Jika PSM memiliki Wiljam Pluim dan Bhayangkara FC mempunyai Paulo Sergio maka Persija memiliki Renan Silva. Akurasi passingnya yang tinggi menjadi atribut utamanya selain itu passing nya yang sering menyasar celah kosong menjadikan kerja Rohit menjadi lebih ringan dalam membangun visi permainan

3. Padunya duet Riko Simanjuntak dan Marko Simic

Perolehan gol Simic di Liga, Piala Presiden maupun AFC Cup adalah sebuah hal fenomeal namun aktor dibalik itu adalah eksplosifnya pergerakan Riko sebagai winger. Postur tubuhnya yang kecil ditutup dengan kecepatan lari dan dribble yang mengiris sisi flank lawan. Simic di sisi lain adalah striker klinikal mengingatkan kita pada sosok Miroslav Klose yang begitu tajam di kotak penalti. 16 gol Simic dan 9 assist Riko menjadikan mereka duet terbaik setelah duet Ezechiel N'douassel dan Jonathan Bauman di Persib.

4. Kecerdasan Stefano Teco Cugurra

Teco bukanlah pelatih yang neko neko, pendekatan yang dia lakukan adalah selama mungkin menguasai bola dan efektif saat menyerang. Hal lain dari kejeniusannya adalah dia selalu membawa pemain yang tepat saat bursa transfer. Jika di awal musim ia berhasil menjadikan transfer Jaime, Riko dan Simic sebagai transfer yang sukses maka saat tengah musim Teco membuktikan kejeniusannya dengan mencoret Addison Alves yang tidak efektik sebagai winger di gantikan dengan Renan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun