Mohon tunggu...
Denovan Satriandika
Denovan Satriandika Mohon Tunggu... Penulis - Pundit Ala Ala

No Hoax

Selanjutnya

Tutup

Bola

Catatan Denovan: Ramos dan Karius, Sosok "Salah" Yang Lain di Olimpiyskiy Stadium

28 Mei 2018   03:45 Diperbarui: 28 Mei 2018   04:30 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Final UEFA Champions League 2018 antara Real Madrid vs Liverpool usai di gelar skor 3-1 terpampang di screen board stadion NSC Olimpiyskiy Kyiv, Ukraina. Madrid juara UCL 3 kali beruntun dan itu merupakan rekor pertama dalam sejarah Champions League di format baru sejak 1992 namun ada 2 hal yang menjadi sorotan lain sampai tulisan ini di ketik di laptop saya yakni insiden cederanya Mohammed Salah oleh Sergio Ramos dan blunder fatal Loris Karius di pertandingan se krusial final Champions League. 

Bagi fans Liverpool dan warga negara Mesir serta seluruh football lovers (karena tak ada pendukung Madrid dari basis netral) Ramos merupakan biang keladi dari K.O nya Salah di menit 30 pada pertandingan semalam, mereka berang karena andai Ramos tidak "membanting" Salah mungkin dia masih ada di lapangan dan andai dia ada di lapangan mungkin skor tak akan seperti ini sementara bagi fans Madrid insiden yang terjadi semalam adalah hal yang wajar karena sepakbola merupakan jenis olahraga yang rentan akan kontak fisik hingga cedera. Lalu bagaimana jika kita melihat kedua insiden tersebut dari sisi yang lain?.

Sejatinya match ini berlangsung seru dari awal laga sampai sekitar menit 20-25 bahkan Madrid terpaksa terkurung akibat gaya permainan gegenpressing ala Liverpool, Marcelo dan Dani Carvajal yang terbiasa naik membantu serangan dipaksa diam di pos nya masing masing karena kedua flank The Reds yang di isi Sadio Mane dan Mo Salah tampil dominan namun semuanya berubah pada menit ke 25 saat Ramos berduel dengan Salah, saat itu keduanya sedang berebut bola liar sehingga kedua pemain sedikit tarik menarik lengan hingga keduanya kehilangan keseimbangan yang naasnya saat itu Salah jatuh ke tanah dengan posisi bahu yang tidak baik. 

Salah terkapar dan tim medis datang untuk memberikan pertolongan medis, Kopites sempat lega karena idola baru mereka kembali ke lapangan namun Salah kembali terkapar di menit 30 rupanya dia kembali tumbang karena kesakitan dari insiden 5 menit yang lalu, tim medis kembali datang ke lapangan namun kali ini mereka memberi isyarat jika Salah tak bisa melanjutkan laga penting ini dan pada akhirnya Salah pun K.O, airmatanya seketika meluncur di pipinya seiring masuknya Adama Lallana yang menggantikan posisi prince of Egypt ini.

Seketika warganet pun menghujat tindakan Ramos tadi, hinaan bahkan sumpah serapah membanjiri akun Instagram dan Twitter kapten Real Madrid ini., wajar karena Salah adalah idola baru Liverpool dan football lovers oleh karenanya haram bagi siapa pun untuk menyentuh apalagi sampai mencederai Mo Salah. 

Pertanyaannya apakah Ramos telah mendzalimi Salah? jika dilihat dari efeknya mungkin ya tapi jika dilihat dari sisi teknis permainan dan profesionalitas maka menurut hemat saya tindakan Ramos tak sepenuhnya jahat karena Ramos merupakan bek, pemain belakang dan palang pintu terakhir Madrid sehingga dia akan dengan segala cara menutup atau setidaknya mempersempit ruang bagi siapa pun yang mencoba masuk ke daerahnya karena jika tak begitu maka Ramos akan menjadi bek yang lembek dan memble dimana hal tersebut bisa merugikan timnya sendiri.

Claudio Gentile pernah melakukan 23 pelanggaran dalam satu pertandingan terhadap Diego Maradona di Piala Dunia 1982 saat itu Maradona benar benar mati kutu oleh aksi rap yang dilakukan Gentile dan berujung pada tersingkirnya Argentina, selepas laga Gentile berujar bahwa sepakbola bukanlah balet jadi cedera merupakan salah satu risiko dalam permainan ini.

Nigel de Jong pernah memberi tendangan kungfu pada Xabi Alonso di final Piala Dunia 2010 saat itu dada Alonso telak terkenal tendangan telapak kaki Nige beruntung Alonso tidak cedera dan sanggup melanjutkan pertandingan namun ironisnya wasit Howard Webb saat itu hanya memberi kartu kuning saja. Horor memang tendangan Nigel saat itu saya pun mengutuk tindakan itu karena ada unsur kesengajaan dari Nigel jika dilihat dari gerakan kakinya.

Cristiano Ronaldo pun pernah bernasib naas, final Euro 2016 di Paris mungkin menjadi partai yang ditunggu CR7 saat itu namun tak sampai babak pertama usai dia harus keluar pertandingan setelah Dimitri Payet menghajar bagian lutut belakang Ronaldo hingga terkapar. Sebagai fans saya geram karena tindakan Payet saat itu tanpa tedeng aling aling yang nyaris memupus harapan Ronaldo merebut gelar mayor bersama Portugal beruntung gol tunggal Eder membawa Portugal mengangkat trofi Euro untuk kali pertama.

Lalu benarkah Ramos sengaja mencederai Salah agar jalan Madrid meraih gelar UCL untuk ke 13 semakin mudah? Sulit menjawab pertanyaan ini karena tergantung dari mana sudut mana anda ingin menjawab namun saya sudah mencoba se fair, se objektif dan se berimbang mungkin dalam menganalisa kejadian semalam. 

Hasilnya hipotesa saya adalah Ramos memiliki andil dalam cederanya Salah namun besar kemungkinan tindakan Ramos semalam itu tidak ada unsur kesengajaan, hal tersebut bisa terlihat dari duel yang terjadi berawal dari perebutan bola 50:50 kemudian terjadi kontak fisik yang sialnya Salah tertarik oleh lengan Ramos sehingga dia jatuh dalam posisi yang salah. pada intinya Ramos berada di waktu dan posisi yang salah, Ramos sial karena dia berkontak fisik dengan pemain kunci yang sayangi lawan dan sialnya itu terjadi di partai final yang menentukan nasib kedua tim tapi bisa juga muncul kesimpulan lain jika viral nya kejadian semalam bukan karena akibat Salah cedera dan Liverpool jadi kalah namun saya melihat karena disini tokoh antagonis atau terdakwa nya adalah Ramos si kapten Madrid yang notabene adalah klub yang di benci dan di musuhi seluruh pecinta sepakbola (kecuali fans Madrid itu sendiri), justru saya ingin balik bertanya andai semalam yang dihajar hingga cedera adalah Ronaldo apakah netizen akan se ber empati layaknya mereka berempati pada Salah? hmm saya tak terlalu yakin karena nyatanya saat Ronaldo dihajar hingga cedera di final Euro 2016 lalu sebagian besar netizen saat itu justru senang dan bergembira karena Ronaldo gagal melanjutkan pertandingan, ups mohon maaf itu hanyalah ucapan dari sisi emosional saya saja sejujurnya saya pun dapat merasakan bagaimana kesal, marah, dongkol dan geramnya saat pemain andalan di hajar hingga cedera, saya pun berempati kepada Salah dan pendukungnya serta sebagai fans Madrid  memohon maaf atas tindakan Ramos semalam tentu menyaksikan Salah tampil di Piala Dunia adalah hal yang di harapkan saya agar semarak di Rusia Juni nanti makin semarak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun