Mohon tunggu...
Satria Dwi Rahmad Ali
Satria Dwi Rahmad Ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Saya memiliki hobi menjelajah tempat baru dan suka mendokumentasinya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Usaha Tani Jagung di Tuban Melonjak! Berikut Strateginya

16 November 2022   22:58 Diperbarui: 16 November 2022   23:17 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sabtu (12/11/2022), Kementerian Pertanian Republik Indonesia merumuskan kebijakan bahwa, ketahanan pangan di Indonesia pada usaha tani jagung yang bersifat berkelanjutan terjadi di Kabupaten Tuban. Pada tahun 2019, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian menyatakan produksi jagung pada saat itu berada pada tingkat yang rendah.

Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya campur tangan pemerintah baik dari bantuan bibit serta pupuk. Produktivitas usaha tani jagung yang mengalami peningkatan sangat signifikan. Sistem pemasaran hasil produksi jagung dari para petani harus berjalan dengan baik serta dapat memberikan keuntungan.. Untuk menangani masalah usaha tani jagung dapat dilakukan dengan cara menentukan strategi (Effendi et all, 2021). 

Tanaman jagung adalah salah satu jenis palawija yang tumbuh di Indonesia. Produk hasil usahatani jagung akan dibutuhkan oleh masyarakat sebagai kebutuhan makanan pokok. Selain bermanfaat sebagai kebutuhan pangan, jagung digunakan untuk pakan hewan peliharaan. Kondisi seperti ini bisa membuat produk hasil usahatani jagung mengalami peningkatan. 

Sehingga, dapat mempengaruhi pada segi permintaan dan harga jual yang nantinya akan diperjual belikan (Kurniati, D, 2012). 

Jagung memiliki banyak fitur lainnya. Purwanto (2018) mengemukakan bahwa berbagai keperluan masyarakat dapat memanfaatkan bagian-bagian jagung. Batang dan daun muda tanaman dapat digunakan sebagai pakan ternak, dan yang lebih tua (setelah panen) sebagai pupuk hijau atau kompos.

Kegunaan lain dari jagung termasuk pakan ternak, bahan baku farmasi, dekstrin, perekat, serat, minyak nabati dan etanol. Saat ini, pemerintah Indonesia terus fokus pada peningkatan produksi jagung untuk memenuhi kebutuhan lokal dan untuk ekspor. Potensi pendapatan utama terletak pada pemanfaatan jagung kuning, peningkatan teknis budidaya budidaya jagung dan penguatan peran kelembagaan pertanian. 

Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai salah satu kabupaten pada 38 kabupaten dan kota dalam wilayah tersebut. Kabupaten Tuban sendiri memiliki luas sebesar 1.904,70 km2 dan panjang pantainya mencapai 65 km. Pada saat ini, jumlah penduduknya sekitar 1 juta jiwa yang sebagian besarnya bermata pencaharian pada sektor pertanian (Hanifah, 2017). 

Dengan keanekaragaman sumber dayanya, Kabupaten Tuban memiliki potensi yang paling unggul dalam bidang ekonomi dan sektor pertanian terutama pada tanaman pangan. Jika dibandingkan dengan tiga komoditas pada tanaman pangan yaitu jagung, kacang tanah, dan ubi kayu, padi merupakan salah satu komoditas yang diunggulkan. Maka dari itu, perlu ditingkatkan kembali strategi pemasaran dan pengembangan budidaya tanaman jagung. 

Strategi pengembangan budidaya jagung di Tuban harus didasarkan pada pendampingan teknis dan pendekatan partisipatif. Sementara dukungan teknis diperlukan untuk membuat sistem pertanian lebih efektif, efisien dan menguntungkan.

Pendekatan partisipatif dapat membantu memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan atau berpartisipasi dalam perencanaan yang efektif membuat dan bertindak. Kebutuhan pangan pokok, penguasaan lahan, penyediaan tenaga kerja, kebiasaan dan pengalaman petani, berdasarkan karakteristik wilayah dan kondisi sosial masyarakat Tuban. 

Strategi pengembangan jagung meliputi perluasan lahan, penggunaan teknik penanaman yang inovatif dan mitra pertanian. Perluasan lahan pertanian masih sangat memungkinkan karena potensi lahan yang tersedia sangat besar. Kendala utama pemekaran adalah minimnya jumlah pekerja keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun