Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Darurat Perokok Anak Semakin Merajalela, Mengapa Kita Menutup Mata?

10 Agustus 2022   21:54 Diperbarui: 12 Agustus 2022   10:54 2103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya! Akses terhadap pembelian rokok ataupun vape sudah sangat mudah di zaman ini. Mulai dari toko, supermarket, hingga marketplace online. Tak ada regulasi yang ketat mengenai pembelian rokok ini. Semua bisa membeli, asalkan bisa membayarnya.

Aturan mengenai penjualan rokok sudah mulai diperketat di marketplace online, sumber : Screenshot/Shopee
Aturan mengenai penjualan rokok sudah mulai diperketat di marketplace online, sumber : Screenshot/Shopee

Untungnya di beberapa platform belanja online sudah mulai diperketat aturannya. Tidak boleh membeli kecuali umur 21 tahun ke atas. Walau masih banyak produk vape dan rokok yang belum terfilter, namun beberapa produk lain sudah diberi label 21+ dan yang bisa membelinya hanyalah yang sudah cukup umur.

Namun sekali lagi, anak-anak sekarang begitu jenius dalam urusan internet. Banyak anak yang mampu memanipulasi umur pada akun yang ia gunakan. 

Kadang, jika orangtuanya gaptek, anak dengan mudah akan membohongi orangtuanya dan menggunakan akunnya tersebut.

4. Membeli rokok secara batangan

Ilustrasi rokok batangan, Sumber foto: Pixabay/sipa 
Ilustrasi rokok batangan, Sumber foto: Pixabay/sipa 

Rokok yang seharusnya dijual perbungkus, justru malah dijual eceran, terutama di warung-warung yang kurang pengawasan.

Anak-anak yang seharusnya melihat tanda peringatan bahaya rokok jadi tak melihatnya. Mereka akhirnya tak perlu berpikir panjang untuk membelinya.

Harga rokok per batang juga lebih murah dibandingkan rokok per bungkus. Hal ini tentunya semakin membuat akses anak-anak terhadap pembelian rokok akan semakin mudah. Uang jajan mereka sudah cukup untuk membeli rokok batangan.

4 alasan di atas menjadi alasan utama mengapa anak-anak memilih untuk tetap merokok, hal tersebut juga didasari oleh pengalaman teman-teman saya yang juga pernah merokok.

Menjawab pernyataan keliru yang populer soal rokok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun