Kembali lagi ke cerita tadi, setelah saya mendaftarkan diri di kompasiana, saya mendapatkan sebuah tantangan baru. Ya, saya belum pernah menulis artikel. Saya harus belajar dan mencoba untuk menggunakan bahasa yang baik dalam menulis.
Jadilah di awal pertama saya menulis, saya memasukkan cerita pendek saya berjudul Cerpen : Mawar, Dito, dan Rahasia. Tentu, artikel tersebut tak mendapat artikel pilihan karena saya pernah mempublikasikannya di media lain. Namun, karena masih awal, saya belum tahu kalau artikel pilihan itu menandakan bahwa konten yang kita buat adalah original dan asli buatan sendiri.
Singkat cerita, setelah aku telusuri, aku memutuskan untuk memperbanyak artikel mengenai ulasan film karena memang film adalah kesukaanku dan paling mudah untuk ditulis.
Artikel pertama mengenai film yang aku tulis adalah ulasan film "Sabar Ini Ujian" yang ternyata tak juga mendapat label pilihan. Padahal, setelah aku baca kembali, artikel tersebut tak ada bedanya dengan ulasan-ulasan filmku yang masuk ke label pilihan.
Namun, kalau mau direnungkan, dari situ aku belajar, bahwa aku masih belum cukup baik untuk menulis artikel film. Jadilah aku kembali mencermati artikel kompasianer lain yang juga menulis ulasan film. Jadilah hasil tulisanku yang masuk ke artikel utama, ulasan film "Rentang Kisah".
Belajar dari pengalaman tadi, langkah kedua untuk konsisten menulis adalah dengan terus berusaha belajar dan membaca.Â
"Jika kamu hanya menulis saja tanpa membaca, maka tulisanmu akan begitu-gitu saja tanpa ada perkembangan. Terkadang, jumlah views yang sedikit, atau artikel yang tak masuk label pilihan menunjukkan bahwa kita perlu belajar dan membaca lebih banyak lagi."
Baiklah, saya akan lanjut membagikan langkah selanjutnya. Sudah siap?Â
Aku terus menerus menulis di Kompasiana. Bulan pertama, bulan kedua, bulan ketiga, aku masih belum mendapat K-Reward karena jumlah pembacaku yang belum banyak dan tulisanku yang masih sedikit. Aku sudah hampir menyerah, namun muncul lomba blog marathon awal tahun. Jadilah semangatku terpacu kembali.
Lagi-lagi, ini masalah niat dan tujuan. Namun, di satu hari, ketika blog marathon masih berlangsung, aku baru saja membuka twitter dan menemukan sebuah keresahan mengenai omongan seseorang tentang animasi nussa, ya! Denny Siregar. Jujur, aku amat geram dan ingin sekali membantah statement-nya. Jadilah aku menulis artikel bantahan mengenai tuduhan yang disampaikan kepada animasi Nussa.
Tanpa kusangka, artikel itu menjadi salah satu artikel populer di hari tersebut dan berhasil menembus angka 1.000 views dalam satu hari. Kaget, sudah pasti. Tak kusangka banyak orang yang sependapat dengan argumenku, walau ada beberapa orang yang juga menyudutkanku di media sosial. Namun, itu seru. Jujur, itu adalah hal paling seru yang pernah kualami ketika menulis.