Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Si Hitam dan Teman-temannya

7 Januari 2021   16:02 Diperbarui: 7 Januari 2021   16:06 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://gerava.com/kucing-hitam/

Harapan terakhirnya adalah anak sapi, yang juga menolak. "Aku tidak ingin mengambil terlalu banyak tanggung jawab. Jadi, aku tidak dapat membantu kamu." Sekarang anjing-anjing itu sudah dekat. "Apa yang harus saya lakukan?" Sebelum dia bisa memikirkan sesuatu yang lebih, dia lari. Dengan sekuat tenaga dia lari! Untungnya dia lolos tapi dia tidak pernah mendapatkan banyak teman lagi. Dia telah memetik pelajarannya

***

Mia terlihat bingung, "Berarti cerita ini ngajarin kita buat ga bertemen ya kak? Kok temennya kucing jahat-jahat banget?"

Aku tersenyum, tanganku mengelus-elus kepalanya sembari berkata, "Nggak gitu dek."

"Berteman memang hal yang mengasyikkan. Apalagi di umur kamu yang sekarang ini, berteman rasanya akan menyenangkan. Kamu mungkin akan ngerasa bahwa temen kamu bener-bener peduli sama kamu." Ucapku menjelaskan.

"Tapi, semakin dewasa, nantinya teman kita perlahan akan menghilang. Lebih tepatnya menghindar. Mungkin sekarang temen kita peduli banget sama kita, tapi kita gak pernah tahu apa yang akan terjadi esok lusa."

"Saat dewasa nanti, semua teman-temanmu akan sibuk dengan urusannya sendiri. Hanya sedikit teman-teman yang tetap menanyakan kabar dan memberikan semangat. Itulah teman yang harus kamu pertahankan."

"Kalau kamu punya teman yang ketika dewasa nanti masih sering menghubungi dan menyemangatimu, jaga teman itu. Karena teman itu adalah teman sejatimu. Teman sejati tidak akan meninggalkan temannya hingga ajal menjemput."

Mia terdiam, berusaha mencerna kalimatku yang memang agak sedikit berat jika dicerna oleh anak-anak.

"Jadi, lebih baik kita punya sedikit teman namun teman itu bermanfaat dan membantu kita, daripada kita punya banyak teman namun gak ada yang bisa ngertiin kita?", Tanya Mia.

"Hmm, iya kayak gitu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun