Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjaja Danau Toba, Sebagai Model Waterfront City Masa Depan

22 September 2021   22:38 Diperbarui: 22 September 2021   22:42 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Toba I https://www.indonesia.travel/

Jujur, Danau Taman Gubang di Kaltim, yang memanfaatkan lubang tambang batu bara berhasil memanja mata semua orang, lewat pesona hamparan kilau airnya yang membiru.  Namun --dicatat- kita tak pernah tahu, kapan airnya itu akan membirukan banyak kota atas bencana banjir, yang kerap terjadi di kota-kota besar Kaltim, setiap-kali hujan menyapa kan?

Nah akan terselip pesan-pesan bertema lingkungan dari wisata Danau-danau artificial eksploitatif Kaltim itu untuk dipetik, dalam upaya pengembangan Danau Toba, sebagai spot Wonderful Indonesia, di masa depan.

DSP Toba, pemantik ekonomi pasca Pandemi?

Sebelum Pandemi merebak 2020, Danau Toba sudah digemakan menjadi satu dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) Indonesia. Namun, dilihat rentang 2015 hingga 2018, kehadiran wisatawan mancanegara (Wisman) hanya tumbuh 1%, dimana 2015, tercatat 229.288 Wisman. Sedangkan Wisatawan nusantara (Wisnus), 2015 tercatat 9.71 juta orang, sempat melesat 14.04 juta orang di 2017, namun 2018  menurun 14%, menjadi 12.14 juta orang.

Sumber: Kata Data
Sumber: Kata Data
Nah, fluktuasi angka-angka itu sangat berarti, guna menggali faktor apa saja yang bisa memantaskan predikat DSP Toba, menggeliatkan wisatawan hadir di sana. Meski, jika sudah mengenali Danau Toba, kita bisa saja  membuktikan 4 fakta menarik Danau Toba itu!

1. Nilai jual wisata Danau Toba pastilah terletak atas Heritage of Toba yakni pembentukan sejarah Danau Toba beserta Pulau Samosir. Ketika berhadap-hadapan langsung di hamparan Danau Toba, kita --seolah- diajak merasakan getaran letusan gunung berapi, yang terjadi 800.00, 500.00 dan 74.000ribu tahun silam. Aktivitasnya memuntahkan lebih dari 1000 KM3 material letusan, dengan ketinggian letusan 50 KM. Hebatnya, semesta mampu melukiskan letusan itu menjadi sebuah Danau, mengurung Pulau Samosir sekira 63ribu hektare, dengan paket kekayaan, keindahan alam serta kebudayaan yang kental.

Sumber: https://www.indonesia.travel/
Sumber: https://www.indonesia.travel/
2. Untuk bisa kesana, kita bisa melewati jalur darat dengan jarak tempuh lima jam-an dari Medan. Nah, ketika menyebrang di atas Danau Toba menuju Pulau Samosir, akan pula menyelipkan banyak keindahan,sebagai bonus wisatanya. Yakni terlihat masih hadirnya aktifitas tradisional masyarakat nelayan Toba menjemput rejeki di permukaan air danau, dengan perahu-perahu mungilnya. Duh, betapa Danau Toba masih mampu menyemburkan energi kehidupan bagi manusia kan?

Sumber: https://www.indonesia.travel/
Sumber: https://www.indonesia.travel/
3. Semakin mendekat ke Pulau Samosir. Siapkan diri berselfi-ria! Di Bukit Holbung, desa Janji Marhatab, yang katanya mirip dengan bukit teletabies. Angle foto yang kita pajang di laman Medsos, dijamin memanen banyak like dan berjuta komentar. Latar belakang Danau Toba bakal menjadikan elemen eye-catching.

4. Berlanjut mengunjungi wisata sejarah! Menikmati pertunjukan Sigale-gale, budaya Tomok, dan berkeliling ke Museum Huta Balon, berziarah ke makan Raja Sidabutar, dan menikmati keunikan batu persidangan. Jika hasrat berbelanja bergelora, bisalah Ulos yang dijaja di Desa Lumban Suhi-suhi diborong semua. Sediakan waktu juga menikmati pesona alam air terjun Binaga Balon dan Situmurun Binangalom, beserta Goa Malakkap, serta bermandi ria di pemandian air panasnya, yang melengkapi keseruan berwisata.

Sumber: https://www.indonesia.travel/
Sumber: https://www.indonesia.travel/
Ah, berada sehari-dua-hari di sana, apakah cukup? Lantas-pula jika harus berlama-lama bagaimana fasilitas Staycation-nya, murah, aman, dll? Duh pertanyaan itu pastilah membanjiri benak kita? Namun predikat DSP Toba, secara teknis pastilah siap menjawabnya kan?

Danau Toba, model Waterfront City yang ideal?

Eh pernah menyaksikan pasar terapung di Banjarmasin? Sederhana, konsep Waterfront City-nya, hanya menyipta jalur transportasi modern, dan menjadikannya magnet wisatanya. Nilai brandingnya hanya membiarkan kearifan lokal masyarakat menjalankan rutunitas perdagangan tradisionalnya dengan wajar, di sungai Barito secara natural.

Nah, dalam konteks industri parawisata, istilah waterfront city sudah lama mendunia. Dimana secara definisi istilahnya berarti bagian kota yang berbatasan dengan air, dan memaksimalkan potensi perairannya itu lewat pembangunan kontak visual, dan pembangunan fisiknya ke arah perairan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun