Mohon tunggu...
Satria Buana
Satria Buana Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Jika apa yang kau senangi tidak terjadi, apa senangilah apa yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Literasi Itu Sangat Penting!

4 Februari 2023   00:42 Diperbarui: 4 Februari 2023   01:01 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Literasi adalah kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan memahami informasi. Ini sangat penting karena membantu individu memahami dunia mereka dan membuat keputusan yang tepat. Literasi juga memungkinkan individu untuk mengejar peluang dan memecahkan masalah. Ini membantu meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat partisipasi sosial dan politik. Literasi juga membantu memperkuat ekonomi dan mempromosikan perdamaian dan toleransi. Oleh karena itu, literasi sangat penting bagi kemajuan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Pokoknya literasi yaitu membaca, dengan membaca kita dapat mengetahui informasi  dengan teliti, hal ini masih sangat jarang atau bahkan sangat berkurang di negara kita, budaya membaca, menulis dan memahami atau mengantongi informasi dengan aksara sudah hampir tidak ada, dan penyebab utama adalah kemajuan teknologi. 

Tidak salah jika kita mencari informasi, wawasan dan lain sebagainya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dengan contoh: menonton video pendidikan, atau tutorial dan lain-lain, tapi membaca dan menulis harus menjadi tolok ukur dalam kategori literasi, karena faktanya orang-orang yang mendengar berita, menonton video dan juga informasi lainya adalah orang yang sama, maksdunya orang-orang yang suka membaca, menulis dan menala'ah buku-buku wawasan, jadi sudah dipastikan orang-orang yang  tidak suka atau enggan literasi pastinya minim informasi.

Budaya membaca di Indonesia masih rendah karena beberapa faktor, seperti:

  1. Aksesibilitas: Beberapa warga mungkin tidak memiliki akses ke perpustakaan atau toko buku, atau mungkin tidak memiliki cukup uang untuk membeli buku.
  2. Kurangnya motivasi: Beberapa warga mungkin tidak merasa tertarik untuk membaca atau tidak melihat manfaat dari membaca.
  3. Teknologi: Popularitas media digital seperti televisi, video game, dan internet telah mengalihkan perhatian dari membaca buku.
  4. Kurangnya prioritas: Dalam kehidupan yang sibuk, membaca sering kali dianggap sebagai aktivitas yang kurang penting.
  5. Kurangnya pendidikan: Anak-anak yang tidak dididik untuk membaca di rumah atau sekolah sering kali tidak memiliki kebiasaan membaca dan tidak memiliki minat terhadap literasi.

Upaya untuk meningkatkan budaya membaca harus dilakukan dengan cara memperbaiki aksesibilitas dan motivasi, serta menyediakan pendidikan dan program-program yang dapat menstimulasi minat membaca pada anak-anak.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan minat membaca, di antaranya:

  1. Teknologi: Popularitas media digital seperti televisi, video game, dan internet telah mengalihkan perhatian dari membaca buku.
  2. Kurangnya aksesibilitas: Beberapa warga mungkin tidak memiliki akses ke perpustakaan atau toko buku, atau mungkin tidak memiliki cukup uang untuk membeli buku.
  3. Kurangnya waktu: Dalam kehidupan yang sibuk, membaca sering kali dianggap sebagai aktivitas yang kurang penting.
  4. Kurangnya motivasi: Beberapa warga mungkin tidak merasa tertarik untuk membaca atau tidak melihat manfaat dari membaca.
  5. Kurangnya pendidikan: Anak-anak yang tidak dididik untuk membaca di rumah atau sekolah sering kali tidak memiliki kebiasaan membaca dan tidak memiliki minat terhadap literasi.
  6. Kurangnya variasi: Beberapa orang mungkin merasa bosan dengan jenis buku yang tersedia atau tidak menemukan buku yang sesuai dengan minat mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan motivasi membaca, serta menyediakan pendidikan dan program-program yang dapat menstimulasi minat membaca pada anak-anak. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mempromosikan budaya membaca dan membuat buku dan aksesibilitasnya lebih mudah diakses bagi semua orang.

Buta huruf adalah masalah serius di Indonesia yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan memahami informasi. Pemerintah Indonesia memiliki beberapa inisiatif untuk mengatasi masalah ini, seperti:

  1. Program Pendidikan: Pemerintah telah meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan bagi semua warga negara, termasuk program-program pendidikan untuk membantu orang yang buta huruf membaca dan menulis.
  2. Kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat: Pemerintah bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat untuk membantu memperluas aksesibilitas dan kualitas pendidikan bagi warga yang buta huruf.
  3. Penyediaan Fasilitas: Pemerintah memastikan bahwa fasilitas seperti perpustakaan dan toko buku tersedia dan dapat diakses oleh semua warga negara, termasuk orang yang buta huruf.
  4. Kampanye Literasi: Pemerintah melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan minat membaca pada masyarakat, termasuk program-program yang mempromosikan budaya membaca dan mengurangi buta huruf.
  5. Perlindungan Hak-Hak Anak: Pemerintah memastikan bahwa hak-hak anak, termasuk hak untuk memperoleh pendidikan dan membaca, dilindungi dan diterapkan.

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengatasi masalah buta huruf dan memastikan bahwa semua warga negara memiliki akses yang sama untuk membaca, menulis, dan memahami informasi. Namun, upaya-upaya ini harus didukung oleh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat untuk memastikan bahwa mereka efektif dan berdampak positif pada masyarakat.

Berikut adalah beberapa pendapat para ahli tentang pentingnya literasi:

  1. Stephen Covey: "Literasi adalah tangga ke kemakmuran, demokrasi, dan pembangunan berkelanjutan."
  2. Neil Gaiman: "Literasi adalah kunci untuk membuka dunia dan memperluas pemahaman kita tentang dunia dan diri kita sendiri."
  3. Malala Yousafzai: "Literasi adalah hak setiap orang dan merupakan jalan menuju keadilan dan kesetaraan."
  4. Barack Obama: "Literasi adalah fondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi semua orang."
  5. Nelson Mandela: "Literasi adalah alat yang kuat untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan mengatasi kemiskinan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun