Mohon tunggu...
Satria Buana
Satria Buana Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Jika apa yang kau senangi tidak terjadi, apa senangilah apa yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemerataan Pendidikan

3 Februari 2023   15:46 Diperbarui: 3 Februari 2023   15:52 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source Image: Pinterest/Dairysia

Pemerataan pendidikan di Indonesia berarti memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. 

Pemerintah berusaha untuk mengatasi masalah pemerataan pendidikan melalui berbagai program seperti peningkatan infrastruktur sekolah, penyediaan bahan ajar yang berkualitas, dan peningkatan kualitas tenaga pendidik. 

Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi, seperti keterbatasan akses bagi masyarakat miskin dan kualitas pendidikan yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut para ahli, pemerataan pendidikan merupakan upaya untuk memberikan akses dan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, tanpa terkecuali tergantung dari latar belakang sosial, ekonomi, atau gender. Pemerataan pendidikan juga bertujuan untuk mengatasi ketidakadilan sosial dan ekonomi, serta memperkuat partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan.

Pendidikan merupakan hak asasi setiap individu, dan pemerataan pendidikan menjadi sangat penting untuk menjamin bahwa semua warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. 

Para ahli juga menekankan pentingnya pemerataan pendidikan untuk memastikan bahwa generasi muda memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi sumber daya yang berdaya saing dan berkontribusi positif bagi pembangunan masyarakat dan negara.

Beberapa ahli pendidikan yang membahas tentang pemerataan pendidikan dan memberikan pandangan mereka tentang hal tersebut, di antaranya adalah:

  1. Paulo Freire - seorang ahli pendidikan brasil yang menekankan pentingnya pendidikan bagi pemberantasan ketidakadilan sosial dan ekonomi.
  2. John Dewey - seorang filsuf dan ahli pendidikan Amerika Serikat yang menekankan pentingnya pendidikan bagi pembangunan masyarakat dan negara.
  3. Richard Rothstein - seorang ahli pendidikan dan peneliti sosial Amerika Serikat yang membahas tentang pemerataan pendidikan dan dampaknya terhadap kesenjangan sosial dan ekonomi.
  4. Henry Giroux - seorang ahli pendidikan Kanada yang membahas tentang pentingnya pendidikan untuk memastikan hak asasi manusia dan pemerataan.
  5. bell hooks - seorang ahli pendidikan dan feministik Afrika-Amerika yang membahas tentang pemerataan pendidikan dan hak asasi perempuan.

Ini hanya beberapa contoh dari banyak ahli pendidikan yang membahas tentang pemerataan pendidikan dan memberikan pandangan mereka tentang hal tersebut. Semua ahli tersebut sepakat bahwa pemerataan pendidikan sangat penting dan harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan masyarakat.

Dan apakah di indonesia sudah memberlakukan pemerataan pendidikan? Tentunya sudah, tapi masih ada beberapa kekurangan dan ketersampingan sehingga, masih saja ada orang-orang, golongan-golongan dan daerah-daerah yang masih tersampingkan karena soal kesenjangan ekonomi dan sosial.

Keadaan pemerataan pendidikan di Indonesia masih mengalami beberapa masalah. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, masih banyak kendala yang dihadapi. Beberapa masalah yang masih terjadi diantaranya adalah:

  1. Infrastruktur sekolah yang belum merata, terutama di daerah pedesaan dan terpencil.
  2. Kualitas tenaga pendidik yang belum merata, terutama di sekolah-sekolah di daerah terpencil.
  3. Keterbatasan akses bagi masyarakat miskin, karena biaya pendidikan yang tinggi.
  4. Kurangnya bahan ajar yang berkualitas dan teknologi pendidikan yang masih kurang memadai.
  5. Discriminasi gender, dimana perempuan masih mengalami kesulitan untuk memperoleh pendidikan yang sama dengan laki-laki.

Meskipun masih banyak masalah yang harus diatasi, pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki keadaan pemerataan pendidikan di Indonesia melalui berbagai program dan kebijakan. Namun, perlu kerja sama dan dukungan dari seluruh masyarakat untuk memastikan bahwa pemerataan pendidikan dapat dicapai dan terus ditingkatkan.

Beberapa daerah di Indonesia yang masih harus mengalami kesulitan dalam mendapatkan pendidikan dengan layak, antara lain:

  1. Daerah pedesaan dan terpencil, seperti pulau-pulau kecil dan daerah terpencil di pegunungan.
  2. Daerah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi, seperti daerah di sekitar wilayah perbatasan dan daerah-daerah terpencil di kawasan perkotaan.
  3. Daerah yang mengalami konflik sosial dan politik, seperti daerah-daerah yang terkena dampak konflik dan bencana alam.
  4. Daerah dengan tingkat pendidikan rendah, seperti daerah dengan tingkat analfabetisme yang tinggi dan daerah yang kurang memiliki fasilitas pendidikan yang baik.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan masyarakat harus berkoordinasi dan bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki akses pendidikan yang layak dan merata. Ini termasuk memperbaiki infrastruktur sekolah, meningkatkan kualitas tenaga pendidik, dan memastikan bahwa biaya pendidikan tidak menjadi kendala bagi masyarakat miskin.

Masih ada beberapa aspek mutu pendidikan di Indonesia yang masih harus diperbaiki, antara lain:

  1. Infrastruktur sekolah: Banyak sekolah di Indonesia yang masih memiliki fasilitas pendidikan yang kurang memadai, seperti gedung sekolah yang rusak, sarana dan prasarana belajar yang kurang, dan lain-lain.
  2. Kualitas tenaga pendidik: Banyak guru dan dosen di Indonesia yang belum memiliki kualifikasi yang memadai dan kurang memiliki motivasi untuk menjadi guru yang berkualitas.
  3. Kurikulum: Kurikulum pendidikan di Indonesia masih cenderung bersifat kurang praktis dan kurang memberikan pemahaman yang mendalam mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
  4. Sistem evaluasi: Sistem evaluasi pendidikan di Indonesia masih cenderung bersifat kurang objektif dan kurang memberikan umpan balik yang berguna bagi siswa dan guru.
  5. Akses pendidikan: Banyak masyarakat di Indonesia yang masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses pendidikan yang layak, terutama masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan dan terpencil, masyarakat yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi, dan lain-lain.

Indonesia adalah salah satu negara yang dinobatkan dengan negara berkembang, begitu pula dengan segala yang ada di dalamnya, seperti perekonomian, pendidikan, politik, dan lain sebagainya.Upaya pemerintah dalam mengatasi pengaksesan pendidikan kepada masyarakat yang jauh dari perkotaan, masyarakat yang sulit dalam perekonomian adalalah dengan berkonsistensi dengan istilah pemerataan pendidikan, dalam hal ini tidak ada yang berbeda, perempuan maupun laki-laki, kaya maupun miskin, suku apa saja, daerah mana saja, harus merasakan pendidikan yang sama, dengan kelengkapan fasilitas yang sama. 

Walaupun belakangan ini yang kita perhatikan masih banyak kesenjangan dalam bidang pendidikan tapi, bahwa inilah yang benar benar sedang diupayalan oleh pemerintah.

Lihat artikel saya yang lain disini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun