Mohon tunggu...
Satria Zulfikar Rasyid
Satria Zulfikar Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang mahasiswa juara bertahan di kampus! Bertahan gak wisuda-wisuda.. mau wisuda malah didepak!! pindah lagi ke kampus lain.. Saat ini bekerja di Pers Kampus. Jabatan Pemred Justibelen 2015-2016 Forjust FH-Unram Blog pribadi: https://satriazr.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lebih Dekat Bersama Fans, Asma Nadia Gelar Live Stream Tentang Kepenulisan

3 Februari 2016   21:01 Diperbarui: 3 Februari 2016   21:15 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dok.pribadi (Asma Nadia dan Isa Alamsyah saat berdiskusi dengan fans)"][/caption]

Penulis novel terkenal Asma Nadia menyapa fansnya dengan tanya jawab seputar kepenulisan. Melalui live stream pada fanpage facebooknya (03/02/16), Asma Nadia didampingi suami, Isa Alamsyah , berbagi tips seputar penulisan.

Asma Nadia dan Isa Alamsyah menjawab pertanyaan-pertanyaan fans terkait kepenulisan melalui live stream di jejaring sosial facebook. Berbagai pertanyaan terlontar dari para fans, lebih dari 100 pertanyaan dilontarkan para fans terkait metode kepenulisan, durasi waktu diskusi selama satu jam ini dipadati pertanyaan-pertanyaan menarik seputar penulisan, sayangnya banyak pertanyaan belum terjawab karena tidak tersedianya cukup waktu.

Saya pribadi menyempatkan melontarkan dua pertanyaan pada kedua penulis ini, pertanyaan saya yaitu bagaimana menghadapi perkembangan era buku digital (E-Book) yang berdampak pada nasip karyawan-karyawan toko buku, padahal disisi lain Indonesia masih menghadapi minat membaca masyarakat yang menurun?, tidak membutuhkan waktu yang lama pertanyaan saya dijawab oleh Isa Alamsyah. Mas Isa menjawab sampai saat ini pembaca buku digital tidak terlalu banyak, namun pesannya buat teman-teman penulis yang akan mengirim tulisan di digital harus dipastikan pada digital tidak dapat di download dan jangan berbentuk PDF, untuk menghindari penyebaran secara tidak bertanggungjawab pada hasil suatu karya.

“Sampai saat ini pembaca buku digital Indonesia tidak terlalu banyak, tapi pesan saya, buat teman-teman yang mau masuk (masukan hasil karya tulis) ke digital, pastikan bahwa digital ketika di digitalpun digital tidak bisa di download, jangan bentuk PDF, karena ketika bisa di download satu orang beli maka dia bisa bagi-bagi ke orang secara gratis” ujarnya.

Selain itu mas Isa juga menambahkan bahwa hingga saat ini ia belum mendigitalkan bukunya, karena belum bertemu orang yang dapat dipastikan bahwa sistem digital yang dibuat tidak dapat di download, mengingat bahaya penyebaran hasil karya secara bebas dan cuma-cuma.

Pertanyaan kedua saya mencoba bertanya apakah mbak Asma Nadia dan mas Isa Alamsyah tidak tertarik menulis tentang kritikan sosial, pertanyaan ini dijawab oleh mas Isa, menurutnya dalam melakukan suatu kritik harus betul-betul dipastikan, apakah kritikan itu sampai pada seseorang dikritik, karena kritikan menurutnya sangat dinamis dan ruang kritik tidak hanya pada satu tempat, di media banyak tempat menyalurkan suatu kritikan dan yang terpenting apakah kritikan itu sampai pada orang yang akan dikritisi.

Satu jam menyaksikan Asma Nadia dan Isa Alamsyah melalui live video membuat para fans bahagia, berbagai komentar dari fans memuji program baru ini, karena fans akan merasa lebih dekat dengan idolannya, selain itu kedua penulis ini sebelumnya telah membentuk group facebook bernama “Komunitas Bisa Menulis” dengan tujuan melatih masyarakat yang gemar menulis untuk mengembangkan bakat mereka dan melatih trik kepenulisan yang baik, hingga saat ini member group tersebut mencapai 132. 730 anggota dan diprediksikan akan terus bertambah.

Kedua penulis ini juga berjanji akan berusaha untuk menjawab pertanyaan para fans yang belum terjawab, dan yang lebih penting lagi kedua penulis ini berjanji akan lebih sering berkomunikasi dengan para fans dalam melatih kepenulisan secara live stream.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun