Mohon tunggu...
Claudia Larassati
Claudia Larassati Mohon Tunggu... Freelancer - Blog

medium.com/@satiisme

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Arena Dunia yang Berlari

22 Oktober 2019   11:52 Diperbarui: 22 Oktober 2019   12:06 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dilansir laman resmi KOMINFO, penyebaran hoax dalam dunia maya sedikitnya ada 800.000 lebih situs penyebar hoax dan 70 kasus hoax yang dilaporkan setiap bulannya. Kedua, panik konsumsi adalah kondisi ketika kebutuhan konsumsi manusia menjadi besar. Beberapa orang mengonsumsi apapun, baik informasi, tontonan, produk, hingga gaya hidup secara cuma-cuma.

 Hal ini dibuktikan oleh riset Hootsuite dan We Are Social yang menyatakan bahwa setidaknya pengguna internet menghabiskan waktunya sebanyak 7 menit untuk melakukan teleshopping (belanja via daring) setiap harinya. Jumlah pembeli daring juga dilaporkan meningkat hingga 11,9 persen dari populasi penduduk Indonesia. 

CoupoNation menyatakan bahwa transaksi belanja daring mencapai hampir 114 trilyun rupiah setiap tahunnya. Panik yang terakhir adalah panik kapital. Panik ini menjarah pada sistem perekonomian. Sektor ekonomi tiba-tiba menjadi sistem moneter global tanpa interupsi. 

Perubahan modal dan investasi saham terus bergerak tanpa henti. Start up atau bisnis via daring menjadi pilihan popular. E-market melonjak naik. Hal ini dibuktikan oleh hasil riset teknopreneur dengan jumlah start up  yang naik hingga 800 lebih start up ada di Indonesia. Kenaikan start up ini rupanya mulai menggeser sejumlah usaha kecil dan menengah.

Beragam kepanikan masyarakat global di atas merupakan bukti dari kegilaan dunia digital. Dunia digital seolah menciptakan pegingkaran terhadap realita melalui perayaan realitas virtual. Dunia digital membawa percepatan menjadi asas perubahan secara menyeluruh. 

Dunia seolah berlari dan telah membawa perubahan besar pada dunia kehidupan. Inilah dunia digital, dunia anomali yang di dalamnya kecepatan telah mengacaukan batas-batas dan kategorisasi. Dunia digital telah menciptakan dunia baru, kehidupan baru yang diperkenalkannya, akan tetapi banyak kehidupan lama yang dilindasnya. 

Dunia digital telah menelan kita dalam satu poros yang tak pernah berhenti. Dunia digital telah menyeret kita pada sebentuk arena kehidupan yang berlari. Siapkah kita berpacu dalam arena dunia yang berlari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun