Mohon tunggu...
Singgih Swasono
Singgih Swasono Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya usaha di bidang Kuliner, dan pendiri sanggar Seni Kriya 3D Banyumas 'SEKAR'. 08562616989 - 089673740109 satejamur@yahoo.com - indrisekar@gmail.com https://twitter.com/aaltaer7

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Jebule...

6 Desember 2014   21:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:54 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak RT semua sudah siap, tinggal tandatangan dan stempel kwintansi di sini, dan ini bukti serah terima barang. Besok jam delapan pagi siap antar, dan malam ini sedang di rias sama anak masjid, " kata pak Tatang, di ruang tamu. Tanpa banyak tanya pak RT tandatangan dan stempel....jegleg.., "Jangan lupa besok penyerahan hadiah jam sebelas" pesan pak RT. Pak Tatang tak menyahut, hanya anggukan kepala dan acungkan jempol sambil berdiri matanya berkedip-kedip, salaman uluk salam,  pamit. Sesaat kemudian kumandang adzan Isya, dari mushola RT.

Pak RT lantas masuk ruang tengah sambil membaca uraian: satu sepeda gunung, Sepeda mini dan Sepeda roda tiga, dan hampir saja tabrakan sama Bu RT . "Jalan jangan sambil baca...mana pak Tatang," tanyanya terdengar ketus.  "Sudah pulang" sahutnya singkat sambil menghindar, lalu masuk kamar. Di dalam kamar Pak RT  mengambil buku kas RT  lantas mencatat pengeluaran sebesar Rp 5 juta lalu mencium uang lima lembar ratusan ribu sambil dalam hati berucap: "Alhamdulillah dapat tip gede,  Pak Tatang orangnya memang  baik.", sambil memasukkan lima lembar uang ratusan dalam dompet berwarna cokelat yang sudah kusam. Dari  musholla terdengar adzan Qomat.

Selepas Isya, di luar halaman rumah Pak RT terlihat puluhan warga sedang sibuk memasang tenda, ada yang mendirikan panggung, menata kursi dan sound system. Tidak berapa lama terdengar suara musik dangdut koplo yang sedang ngetrend. Sesaat istrinya tergopoh masuk kamar "Pak mana hadiahnya dicari-cari koq ndak ada!". Isterinya bersungut. Untuk mengurangi suara berisik Pak RT lantas menutup pintu kamar...Sleseep.  "Besok pagi 'kan di antar jangan kuatir. Pak Tatang itu orangnya baik," ujar pak RT.  "Baik..? Orang baru kemarin dikenal langsung bilang baik. Di mana rumah pak Tatang?", sergah Bu  RT sambil duduk di pinggir tempat tidur. Lantas pak RT pun mendekat, tangannya merogoh saku belakang.  "Pak Tatang itu takzmir Masjid MU. Ini ada hadiah..." , sahutnya mesra sambil menyodorkan  dua lembar uang kertas berwarna merah, Bu RT langsung menyambar tangkas bak burung Sikatan menyambar belakang, wajahnya sumringah, senyam-senyum. Melihat wajah sumringah isterinya, Pak RT tak tahan. Ia langsung sambar pula tubuh isterinya. Dengan  gesit Bu RT menghindar.  Sambil  bekata manja ia minta suaminya mengunci  pintu kamar. "Ihhh...Pak pintu kunci dulu...banyak orang diluar xixixiii", "Ayo mah..goyang dangdut koplo" bisik pak RT di telinga istrinya....lalu XXX sensor!

.....

Pukul sembilan pagi pak RT gelisah mendengar bisikan sengit tiap lima menit dari istrinya yang berdiri disampingya, "Mana hadiahnya, jangan SMS..telpon dong. Ini sudah pukul setengah sepuluh".  Sambil menyalami tamu-tamunya pak RT menelepon  Pak Tatang akan tetapi  jawabannya selalu sama: 'Nomor yang Anda hubungi diluar jangkauan...'

Waktu terus bergulir, acara demi acara silih berganti, pak RT duduk gelisah dan matanya selalu menerawang ke arah jalan, sesaat tersentak kaget bahunya di colek "Pak hadiahnya mana, ini sudah tengah sebelas, nanti warga bisa ngamuk?" bisik Mas Nurul si pembawa acara "Waduh gimana ya... pak Tatang belum muncul?" jawab pak RT sambil tepok jidat dengan wajah gelisah, "Begini, ada kardus bekas dan spidol" tanya mas Nurul, berinisiatif. "Ada, ayo masuk". Lantas keluar membawa tiga potong kardus. Saat pemberian hadiah, para pemenang menerima kardus bertulisan masing-masing pemenang, diiringi suara 'Huhuu...' dan hujan gelas aqua ke arah panggung. Beruntung Mas Nurul pintar berkilah, massa tenang dan di umumkan pula hadiah akan diantar ke rumah masing-masing pemenang. Acara pun di tutup, sesaat kemudian terdengar adzan Dzuhur dari Musholla RT.

.........

Di tengah siang hari hujan lebat, pak RT sedang mengendari motor dari arah kota, tiba-tiba dari belakang ada suara derit rem dan klakson mobil, Pak RT kaget lantas reflek banting setang turun dari aspal jalan, naas terpeleset jatuh tepat di pintu Masjid, sedang mobil terus melaju. Ditolong seseorang berbaju koko dan songkok, tanpa banyak tanya Pak RT diajak ke teras Masjid. Dilihat lukanya hanya lecet dan diobati, sedang motor bengkok stang dan kaca spionnya pecah dan dibawa ke bengkel seberang jalan, oleh si penolong yang bayah kuyup.

Penolong itu namanya Pak Tatang, takmir Masjid MU, akunya. Di tempat itu Pak RT dilayani dengan baik, dipinjami handuk buat mandi, dipinjami pula sarung dan baju koko masih baru. Saat jelang masuk shollat Azhar pak Tatang sibuk, dari mulai Adzan, qomat sampai jadi imam. Pak RT  kagum akan keindahan suara adzan dan bacaan sholatnya. Selesai sholat, sambil menunggu motor diperbaiki mereka ngobrolngobrol di teras Masjid, bak mitraliur  tauziah berbagai dalil keluar, melenakan pak RT sampai lupa tanya asal-usulnya. Lalu pak RT cerita sedang mencari hadiah buat acara ulang tahun Rtnya, lantas pak Tatang mengajak ke kamar samping, terlihat didalamnya berbagai perkakas rumah tangga dan sepeda anak Balita, akunya disamping jadi Takmir, Ia supplier toko besar, lalu menawarkan barangnya dengan harga lebih murah dari toko. Mendengar ini Pak RT langsung transaksi tunai, dengan janji barang akan diantar setelah di hias kertas kado, gratis. Dan ongkos perbaikan motor pun ditanggungnya, dan bahkan diberi pula sarung, baju koko dan songkok yang sedang dipakai, dengan paksa. Selepas itu, hubungannya via sms dan telp pun diselipi dalil-dalil sahih, semakin melenakan Pak RT.

............

"Ayo mas Nurul temani ke Masjid Mu" ajak pak RT, tanpa banyak tanya mas Nurul mbonceng. Sesampainya di Masjid Mu badha Azhar, masih terlihat orang shollat dan keluar Masjid. Setelah parkir, pak RT tengak tengok namun yang dicari tak kelihatan, lalu melangkah ke arah samping belakang Masjid, sedang mas Nurul setia mengekor, "Asallamu'aikum..." uluk salam sambil ketok pintu, sesaat kemudian terdengar uluksalam. Pak RT menengok ke mas Nurul sambil senyum, wajahnya semringah. "Ada apa ya Pak?" tanya seseorang berbaju koko, pakai songkok, wajahnya adem "Saya Pak Isk dan ini mas Nurul, cari pak Tatang takmir masjid ini" jawab pak RT sambil mengulurkan tangan "Pak Tatang? Sudah tiga hari lalu entah pergi kemana, barangnya juga sudah tidak ada, termasuk dua stel sarung, baju koko dan songkok saya, hibah dari Lazisnu. Wah.. bapak yang ke sepuluh cari pak Tatang, ini ada copi KTPnya tapi setelah dilacak ternyata aspal, dia tukang kredit keliling,  saya Pak Somad takmir mesjid ini, .....," demi mendengar penjelasan itu Pak RT berucap keras "Jebule!!!" tubuhnya bergoyang-goyang.... gedubraakk... Stroke!

...............

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun