Mohon tunggu...
Singgih Swasono
Singgih Swasono Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya usaha di bidang Kuliner, dan pendiri sanggar Seni Kriya 3D Banyumas 'SEKAR'. 08562616989 - 089673740109 satejamur@yahoo.com - indrisekar@gmail.com https://twitter.com/aaltaer7

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buliran Padi Sang Petani [Lisal]

5 Juli 2012   04:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dendang puja puji menyeruak dari balik dinding-dinding gedek, menyingkap kabut selimut bumi.  Mengiring derap kaki Sang Petani menyongsong sang surya, menyusuri pematang, gemricik air menemani mengolah bumi loh jinawi.

Di Dangau, Sang Petani nyangkruk meregang lelah di temani gemricik air Surgawi, semilir sang Bayu, memandang kehijauan sang Dewi Sri. Di Cakrawala, burung-burung Bangau meliukan sayap putih bagai selendang bidadari menari. Di rerimbunan cericit burung mendendangkan kidung. Di pematang, kepik, belalang beterbangan, capung-capung mengepakan sayap, kodok-kodok menari kala semburat sang Fajar menghangatkan Ibu Pertiwi.

Bantaran sawah, sang Dewi Sri menguning, merunduk menanti sang penari ani-ani, memetik buliran surgawi. Kakikaki itu menggilas, jarijari letik menari menyibakkan buliran padi, membuang jerami, Sang Surya mengeringkan. Lesung menggema, mengiring sang Bidadari menari memecah buliran padi, melantunkan nyanyian surgawi, jejari lentik membuang sekam padi. Buliran putih masuk kuali, mengisi kehidupan duniawi. Sang Petani panjatkan puja puji syukur pada sang Illahi.

................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun