Mohon tunggu...
The Sas
The Sas Mohon Tunggu... Seniman - Si Penggores Pena Sekedar Hobi

Hanya manusia biasa yang ingin mencurahkan apapun yang ada dalam isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jose Mourinho: Masihkah The Special One?

24 April 2021   16:23 Diperbarui: 24 April 2021   16:26 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho - Sumber: Wikipedia

Saya adalah salah satu pengagum Jose Mourinho, pelatih sepakbola asal Portugal yang bergelimang gelar prestius. Terlebih ketika ia melatih Inter Milan, tim favorit saya yang dibawanya meraih Treble Winners pada musim 2009/2010 yang hingga kini masih satu-satunya ada di Italia. Tapi jujur, saya sempat kecewa ketika Mourinho pindah ke Real Madrid musim berikutnya, yang membuat prestasi Inter Milan menurun drastis sampai beberapa tahun dan gonta-ganti pelatih. Baru dua tahun ini Nerazurri "move on" bangkit ketika diarsiteki Antonio Conte, bahkan musim ini berpeluang besar merengkuh scudetto.

Ketika November 2019 Mourinho menerima tawaran melatih Tottenham Hotspur menggantikan  Mauricio Pochettino, saya sudah meyakini pria Portugal itu tidak akan mampu berbuat banyak. Pertama, Tottenham bukanlah klub raksasa yang punya tradisi juara di Inggris layaknya Liverpool dan Manchester United. Walau memang beberapa tahun terakhir sejak ditangani Pochettino, pelan-pelan klub berkostum putih itu  bertransformasi menjadi tim besar yang diperhitungkan di Eropa, bahkan masuk final Liga Champions 2018/2019 meski kalah dari Liverpool. Kedua, Tottenham bukanlah klub yang pemiliknya jor-joran menghabiskan banyak uang di bursa transfer guna membeli pemain hebat layaknya Chelsea dan Manchester City. 

Sementara kita tahu, selama ini Mourinho adalah tipe pelatih yang perlu didukung finansial besar untuk mengincar pemain terbaik yang sesuai dengan taktiknya. Memang sih di Tottenham sekarang ada beberapa pemain hebat macam penyerang ganas Harry Kane, Son Heung-min, Gareth Bale yang dipinjam dari Real Madrid, serta kiper Timnas Perancis yang juara Piala Dunia 2018, Hugo Lloris. Tapi entahlah, seperti masih ada yang kurang di skuad ini. Dan terbukti, Mourinho akhirnya resmi dipecat sebagai manajer The Lilywhites pada Senin, 19 April 2021.

####

Riwayat Mourinho mungkin sudah banyak yang tahu. Gagal menjadi pesepakbola profesional, ia banting stir jadi guru olahraga di beberapa sekolah lokal di Lisabon, sambil mengikuti kursus kepelatihan sepakbola. Jalan hidupnya berubah ketika pelatih legendaris asal Inggris, Sir Bobby Robson bertugas di klub Sporting CP. Mourinho menawarkan diri sebagai penerjemah. Sir Bobby kemudian sadar kalo anak muda dihadapannya itu bukan sekedar pengalih bahasa biasa. Ketika ditugasi menonton calon lawan Sporting, pria Inggris itu dibuat terkesima karena hasil laporan Mourinho kelas satu dan sangat detail. Tatkala Sir Bobby pindah ke Barcelona, Mourinho turut diboyong.

Keduanya berpisah saat Sir Bobby pergi ke PSV pada 1994. Mourinho memutuskan tinggal di Barcelona dan belajar hal baru dari Louis van Gaal, pelatih asal Belanda. Ia menetap selama tiga tahun dan sempat melatih Barcelona B.

Setelah yakin dengan ilmunya, Mourinho pulang kampung dan menangani klub Benfica dan Uniao de Leiria. Nama pria kelahiran Setubal, 26 Januari 1963 itu mulai diperhitungkan sebagai pelatih potensial  ketika menukangi Porto antara rentang tahun 2002-2004. Klub berkostum khas biru putih itu dibawanya menjulang tinggi dengan meraih banyak prestasi mentereng: juara Liga Portugal 2003-2004, Piala Super Portugal 2003, Piala UEFA 2003, dan puncaknya Liga Champions 2004 dengan mengalahkan AS Monaco.

Keberhasilan tersebut membuat Morinho dilirik oleh Chelsea, klub Inggris yang tengah melakukan revolusi karena baru dibeli oleh milyuner asal Rusia, Roman Abramovic. Disini ia mulai melabeli dirinya sebagai pelatih spesial.

"Tolong, jangan katakana saya arogan. Saya telah memenangi Liga Champions dengan Porto, saya adalah The Special One," kata Mourinho saat konferensi pertamanya.

Nyatanya, Mourinho benar-benar spesial. Chelsea yang tadinya hanya klub papan tengah di Inggris disulapnya menjadi klub elite yang disegani di Eropa. Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger yang tadinya tenang-tenang saja musuhan berdua, mulai direcoki oleh orang ketiga pada diri Mourinho. Hegemoni Manchester United dan Arsenal mulai dirusak ketika dua musim beruntun Chelsea menjuarai Premier League 2005-2005 dan 2005-2006. Sejak di Negeri Ratu Elizabeth, Mourinho mulai dikenal sering mengeluarkan komentar-komentar tajam dan kontroversial yang bikin gaduh publik. Namun orang-orang sih memaklumi kebacotan Mourinho layaknya Zlatan Ibrahimovic. Boleh sombong, asal berprestasi, hee.

Hengkang dari Chelsea pada September 2007 dan sempat istirahat sembilan bulan, Mourinho bertualang ke Italia dengan melatih Inter Milan pada Juni 2008 menggantikan Roberto Mancini. Meski hanya dua tahun disana, tapi tuahnya berlanjut. Sebagai satu-satunya pelatih asing di Serie A musim 2008-2009, ia  langsung membawa Nerazurri meraih Piala Super Italia dan mempertahankan scudetto. Barulah dimusim keduanya, pria bernama lengkap Jose Mario dos Santos Mourinho Felix itu "meledak". Sejarah Inter Milan diukir dengan tinta emas karena raihan Treble Winners 2009/2010.  Dimulai dari Piala Italia dan memastikan gelar Serie-A ke-18, puncaknya pasukan biru hitam mengangkat trofi Liga Champions yang ditunggu selama 45 tahun usai mengalahkan lawannya 2-0 difinal, yakni Bayern Muenchen yang tak lain diarsiteki mantan mentor Mourinho di Barca, Louis van Gaal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun