Mohon tunggu...
Sastra Jendra H
Sastra Jendra H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa KKN UNDiP

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mahasiswa Undip Menemukan Cara Pengolahan Sampah Organik Menggunakan Bakteri Reuse

8 Agustus 2021   11:52 Diperbarui: 8 Agustus 2021   17:25 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. Pribadi) Tumpukan Sampah

Lalu bagaimana peran aktif kita untuk dapat mengurangi jumlah sampah organik ini? Langkah pertama yang dapat kita lakukan ialah mengurangi jumlah makanan yang terbuang dengan cara makan dalam porsi yang cukup. 

Memakan makanan dalam jumlah porsi yang besar namun tidak dihabiskan akan membuat makanan sisa terbuang sia-sia. Oleh karena itu, penting untuk membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan.

Langkah lainnya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi jumlah sampah organik ialah melakukan pengolahan terhadap sampah itu sendiri, salah satunya dalam bentuk pupuk organik. 

Pupuk merupakan zat yang ditambahkan pada media tanam dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman sehingga mampu bereproduksi dengan baik. Klasifikasi pupuk dapat dibedakan berdasarkan pembentukannya (pupuk buatan atau alami), kandungan unsur hara (pupuk tunggal atau majemuk), dan susunan kimiawinya (pupuk organik atau anorganik). 

Pupuk organik merupakan pupuk yang memiliki bahan dasar atau material pembentuk berupa senyawa organik yang dihasilkan dari sisa jaringan tanaman atau tumbuhan dan hewan.

Pembuatan pupuk organik dari sampah sisa makanan merupakan hal yang mudah dilakukan. Dengan alat dan bahan seadanya, pupuk sudah bisa dibuat dengan hasil yang maksimal. 

Hal ini merupakan salah satu kegiatan yang disosialisasikan oleh mahasiswa KKN tim II Universitas Diponegoro 2020-2021 di Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Semarang. 

Mahasiswa Undip sosialisasikan pembuatan pupuk organik dengan bioaktivator mangrove. (sumber: Dok. Pribadi) 
Mahasiswa Undip sosialisasikan pembuatan pupuk organik dengan bioaktivator mangrove. (sumber: Dok. Pribadi) 

Berbekal baskom, larutan air, Reuse pengurai kompos, dan sampah organik, pupuk organik siap untuk dibuat. Reuse pengurai kompos merupakan salah satu bioaktivator yang menyediakan bakteri pengurai untuk mengubah sampah menjadi kompos. 

Reuse itu sendiri berisi sekumpulan bakteri konsorsium serasah mangrove. Konsorsium bakteri ialah gabungan beberapa populasi mikroba yang telah diketahui memiliki hubungan kooperatif, komensal, dan mutualistik. Bakteri konsorsium serasah Mangrove pada Reuse terdiri dari empat genus bakteri yaitu Bacillus sp., Pseudomonas sp., Flavobacterium sp., dan Acinetobacter sp.

Untuk membuat pupuk, sampah organik seperti daun atau lainnya yang cukup besar harus dipotong terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pembusukan sehingga waktu penguraian akan lebih cepat. Sampah lalu dimasukkan ke dalam ember atau tempat lainnya yang tertutup dari sinar matahari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun