Mohon tunggu...
Elisabeth Murni
Elisabeth Murni Mohon Tunggu... Editor - dream - journey - discover

Ngeblog di RanselHitam.Com, berkolaborasi di Maioloo.Com, editor my-best.id, jualan wedang rempah budhe sumar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kelana Rasa Nusantara di "GM Lounge"

30 Oktober 2017   15:23 Diperbarui: 30 Oktober 2017   15:38 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sate Kauman ala GM Lounge (koleksi pribadi)

Konon katanya rendang merupakan makanan ternikmat di dunia. Hal ini disebutkan oleh situs CNN Travel pada tahun 2016. Dan lagi-lagi pada tahun 2017 ini rendang kembali dinobatkan menjadi makanan terenak di dunia. Meski begitu, entah kenapa sate lebih dipilih sebagai kuliner yang merepresentasikan Indonesia.

Saya tidak asal berbicara. Dalam dunia perfilman Indonesia baru-baru ini muncul genre baru yang disebut dengan nama satay western. Kata ini dicetuskan oleh kritikus film internasional, Maggie Lee, lewat ulasannya tentang film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babakpada situs variety.com. Jika genre film cowboy garapan sineas Italia dikenal sebagai spaghetti western, maka genre film cowboy Indonesia disebut satay western.

Bisa jadi sate juga makin dikenal gara-gara mantan presiden Amerika, Barrack Obama, pernah mengatakan bahwa sate adalah salah satu makanan favoritnya di Indonesia. Bahkan salah satu seleb Korea favorit dedek-dedek dan mamah-mamah zaman sekarang, Dedek Park Bo Gum, saat berkunjung ke Indonesia mendatangi langsung penjual sate di pinggir jalan untuk mencicipi makanan berbahan dasar daging ini. 

Bumbu dan aroma sate yang tidak sekuat rendang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa makanan ini bisa diterima oleh semua lidah. Yang suka manis bisa menambahkan kecap. Yang suka pedas bisa menambahkan irisan cabai segar sebanyak-banyaknya. Siapa pun bisa menikmati sate dengan caranya sendiri tanpa harus mengubah cita rasa asli makanan tersebut.

Saya termasuk penggemar sate. Saat malas memasak dan bingung makan apa di malam hari, sate akan menjadi pilihan pertama. Saya biasa membeli sate di warung-warung tenda pinggir jalan. Atau jika dompet sedang tebal, sesekali menikmati sate di warung sederhana yang ada di daerah Samirono.

Namun minggu lalu (22/10) saya melakukan hal baru untuk pertama kalinya, yakni mencicipi sate ayam di dalam mall.  Ini adalah kali pertama saya makan sate di resto fancyyang ada di salah satu mall megah Jogja, Hartono Mall.

Saat mendapatkan undangan makan siang, saya tak mengira bahwa tempat sekeren itu memasukkan sate dalam menunya. Jadi resto yang saya datangi ini memiliki interior bernuansa vintage. Meski ada sentuhan modern di sana-sini, interior GM Lounge berhasil mengantarkan ingatan saya pada rumah makan-rumah makan besar di masa lalu, bahkan mengingatkan akan rumah nenek.

Interior GM Lounge (koleksi pribadi)
Interior GM Lounge (koleksi pribadi)
Bagaimana tidak ingat jika baru saja masuk ruangan sudah disuguhi tegel kunci yang cantik. Belum lagi meja dan kursi panjang, payung kertas dan sangkar burung yang bergantungan, roda-roda sepeda, hingga tiang menyerupai buffet tua yang penuh dengan barang lawas. Alunan musik pop keroncong pun lamat-lamat terdengar.

Sebagai mamah kekinian, terang saja saya langsung mengambil gambar di segala sudut demi mempercantik feeds instagram. Karena beneran deh, setiap sudut resto ini sangat manis diabadikan dalam potongan gambar. Mulai dari ubin, kursi, meja, dinding, atap, bahkan tanaman di dalam gelas, semua instagram-able.

Lalu tibalah saatnya saya dan teman-teman Kompasiana Jogja diajak untuk menikmati aneka menu yang ada di resto ini. Di meja saya sudah tersaji sepiring Sate Kauman. Saat pertama melihat tentu saja yang saya lakukan adalah memotretnya. Berbeda dari sate kebanyakan, sate di GM Lounge platting-nya sungguh cantik dan menggoda. Saus kacang tidak dituang langsung di atas sate, melainkan ditempatkan dalam wadah putih serupa teko aladin. Lontong pun tidak asal diletakkan, namun disusun cantik menyerupai pyramid. Duh, saya jadi sayang memakannya.

Sebelum makan, saya perhatikan menu kawan-kawan yang lain, rupanya semua tampilannya sungguh menggoda. Mulai dari Bistik Sriwedari, Soto Betawi, Ayam Lengkuas, bahkan Rawon, semua plattingnya begitu cantik. Namun yang paling menyenangkan dari semuanya adalah, rasa makanan ini secantik tampilannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun