Mohon tunggu...
Sofian Munawar
Sofian Munawar Mohon Tunggu... Editor - PENDIRI Ruang Baca Komunitas

"Membaca, Menulis, Membagi" Salam Literasi !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kata Jokowi, Keluarga Itu Tiang Negara ...

7 Agustus 2015   15:42 Diperbarui: 8 Agustus 2015   06:06 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Keluarga, tiang bangsa / sasgart image"][/caption]

Bagi penikmat film, terutama sinetron keluarga pada tahun 1990-an barangkali tidak asing lagi dengan tayangan “Keluarga Cemara” yang cukup fenomenal. Sinetron yang antara lain dibintangi Novia Kolopaking, Lia Waroka, Adi Kurdi, dan kawan-kawan ini bercerita tentang potret kehidupan keluarga sederhana yang bersahaja. Lakon cerita sinetron ini seakan ingin menggarisbawahi betapa pentingnya keluarga sebagai sumber semangat dan inspirasi. Sejauh mana kita pergi, keluargalah tempat kita kembali.  “Puisi yang paling indah adalah keluarga,” demikian themesong yang diputar berulang-ulang dalam sinetron itu. Kini, pesan indah ini menggema kembali menjelang perayaan Hari Keluarga Nasional XXII 2015. “Keluarga adalah pilar utama pembangunan bangsa. Revolusi mental dimulai dari keluarga,” ujar Kepala BKKBN, Surya Chandra.

Kejayaan dan kebesaran suatu negara tentu menjadi cita-cita anak bangsa di mana pun ia berada. Tidak terkecuali di negeri kita tercinta, Indonesia. Banyak upaya telah ditempuh dan dilakukan untuk meraih kejayaan dan kebesaran bangsa ini. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa masyarakat yang kuat akan terbentuk dari sekumpulan keluarga yang kuat. Keluarga akan menjadi sumber semangat dan inspirasi untuk berkontribusi pada negara dan bangsa. Dari sinilah sejatinya kejayaan dan kebesaran suatu bangsa akan terbangun. Karena itu, untuk mewujudkan sebuah negara digdaya, keluarga akan menjadi kuncinya.

Kesadaran seperti itu tampaknya telah muncul dari para penghulu negeri ini, terutama Presiden Jokowi yang dengan lantang mengatakan bahwa “Keluarga adalah Tiang Negara”. Pernyataan itu antara lain disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke-22 (Harganas XXII), 1 Agustus 2015 lalu di Lapangan Sunburst, Tangerang Selatan. “Pemerintah telah berkomitmen untuk menempatkan keluarga sebagai garda terdepan pembangunan. Banyak program pemerintah, baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah yang diproyeksikan untuk penguatan keluarga sebagai tiang negara,” begitu ucap Presiden Jokowi.

Masih terkait dengan peringatan Harganas XXII tahun ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar sejumlah agenda dengan tujuan utama meningkatkan komitmen pemerintah akan pentingnya pembangunan keluarga serta meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga yang berketahanan dan sejahtera. Sebagai panitia nasional penyelenggara Harganas XXII, BKKBN berupaya menjadikan Harganas sebagai momentum untuk membangun karakter bangsa dalam rangka mewujudkan Indonesia sejahtera. “Keluarga Berkarakter, Indonesia Sejahtera,” demikian motto utama yang diusung Harganas XXII tahun ini.

[caption caption="Tahapan Pembangunan Bidang Kependudukan/Bahan Presentasi Abidinsyah Siregar"]

[/caption]

Diantara ragam agenda yang diusung, BKKBN juga menggelar acara “Nangkring Bareng” BKKBN bersama Kompasiana dengan tema “Membangun Keluarga, Membangun Bangsa Sebagai Wujud Revolusi Mental”. Ada tiga pembicara yang hadir dan menyampaikan presentasi: Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Deputi Adpin BKKBN Pusat Abidinsyah Siregar, dan Deputi KPSK BKKBN Sudibyo Alimoeso. Ada tiga pilar program BKKBN yang disampaikan Sudibyo Alimoeso, yaitu soal kependudukan, KB dan kesehatan reproduksi, serta pembangunan keluarga. Sementara Abidinsyah Siregar menjelaskan lebih detil tahapan pembangunan bidang kependudukan mengacu pada Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 sebagaimana termuat dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2007.

Banyak ragam kegiatan yang terselenggara dalam rangkaian agenda Harganas XXII 2015, baik di tingkat lokal maupun nasional. Dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan, terutama dalam acara “Nangkring Bareng” Kompasiana bersama BKKBN dan puncak peringatan Harganas XXII 2015 setidaknya ada tiga hal yang mengemuka, yaitu: Keluarga Berkarakter, Keluarga Berencana, dan wacana mengenai Bonus Demografi.

Menciptakan Keluarga Berkarakter

Pembangunan karakter bangsa (character and nationa building) sejatinya telah menjadi isu lama yang diwacanakan para pendiri bangsa. Hal ini disadari karena “karakter” akan sangat menentukan kemana arah suatu bangsa yang sekaligus juga menentukan maju-mundurnya sebuah bangsa. Namun patut disadari bahwa membangun karakter suatu bangsa tentu harus dimulai dari keluarga sebagai unit sosial-kemasyarakatan terkecil. Bangsa dan negara yang kuat sudah pasti dibangun dari keluarga yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun