Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menuju Era Transportasi Massal Baru dengan LRT

20 Februari 2019   08:31 Diperbarui: 20 Februari 2019   12:14 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak sepuluh tahun tinggal di Jakarta, saya menyaksikan langsung perubahan kondisi mulai dari fasilitas umum, transportasi, sampai perubahan gaya hidup. Dahulu keadaan transportasi umum di Jakarta tergolong memprihatinkan karena bus Metro Mini atau Kopaja banyak copet, sopir ugal-ugalan dan penumpang yang menumpuk. 

Begitu juga dengan KRL Commuterline yang sering terlambat, banyak penumpang duduk diatas gerbong dan banyak pengamen serta pengemis yang ikut masuk ke dalam gerbong kereta. Kondisi yang serupa juga terjadi di Transjakarta yang waktu tunggunya lama, sopir sering mengebut dan fasilitas yang tidak terawat. 

Hampir semua transportasi umum kondisinya kurang layak dan nyaman digunakan padahal dibutuhkan serta perlu untuk mengurangi kemacetan di jalan raya. Untungnya perlahan-lahan kondisi transportasi umum mulai ada perbaikan mulai dari KRL yang memakai kartu elektronik, semua gerbong ber AC dan penataan stasiun menjadi lebih bersih dan nyaman.

Transjakarta juga semakin baik dengan ditambah armada bus yang lebih nyaman, rute baru hingga ke Bekasi, Bogor, Tangerang, Depok, waktu tunggu kini juga lebih singkat yang bisa dilihat di aplikasi smartphone. 

Dengan kepadatan penduduk 10 juta jiwa Jakarta masih membutuhkan transportasi umum lainnya untuk mendukung mobilitas masyarakat menjadi lebih efisien. Model transportasi yang efektif untuk Jakarta dan kota besar lainnya ialah yang bisa memiliki kapasitas besar, menggunakan bahan bakar ramah lingkungan dan waktu tempuh yang relatif singkat. 

Maka dipilih LRT atau Light Rail Transit yang merupakan moda transportasi yang mengoperasikan kereta penumpang di atas rel ringan. Rute LRT nantinya akan melayani Bekasi-Jakarta, Cibubur-Cawang dan Cawang - Dukuh Atas. Alasan dipilihnya LRT karena waktu tempuh singkat, biaya terjangkau, terjadwal, aman & nyaman dan ramah lingkungan. 

sumber : presentasi PT KAI
sumber : presentasi PT KAI
Nantinya LRT akan melintasi 17 stasiun, mulai beroperasi pukul 04.00 - 23.00 dan tarif Rp 12.000. Fasilitas yang tersedia di dalam stasiun dan kereta nantinya juga akan ramah bagi difabel. 

Dokpri
Dokpri
Agar makin mengenal lagi kebijakan terkait LRT dan bagaimana progress pembangunan minggu lalu tanggal 13 Februari 2019 di Gedung Kompas Gramedia Lt 7 diadakan diskusi dengan tema "Pembangunan LRT Untuk Siapa?" 

Dokpri
Dokpri
Bapak Ir Zulfikri Dirjen Perkeratapian Kemenhub mengatakan kebijakan membangun LRT karena berdasarkan data BPTJ atau Badan Pengelola Transportasi Jakarta kendaraan yang melintasi ibukota setiap harinya mencapai 996.000 dimana 69% melintasi tol Jagorawi. 

Jumlah kendaraan tersebut harus segera dikurangi dengan membangun transportasi massal untuk mengurangi polusi dan waktu yang terbuang di jalan. Nantinya akan ada integrasi berbagai mode transportasi umum mulai KRL, MRT, Transjakarta dan bus penghubung untuk memudahkan masyarakat. 

sumber : presentasi Adhi Karya
sumber : presentasi Adhi Karya
Bapak Djoko Setijowarno selaku pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata mengatakan LRT merupakan kebijakan yang tepat untuk mengurangi kemacetan dan sudah banyak dipakai di beberapa negara maju seperti Jepang, Hongkong, Korea dan Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun