Mohon tunggu...
SARNIDA SAMALOISA
SARNIDA SAMALOISA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - simpan

semoga artikel pembelajaran ini dapat diablikasikan dalam kehidupan sekarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Abad 21

28 Oktober 2021   09:37 Diperbarui: 28 Oktober 2021   09:49 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

4. Memiliki program literasi yaitu sekolah yang memiliki program yang membentuk kebiasaan dan budaya siswa dalam membaca, menulis dan berbicara dalam multikonteks dan multibudaya. Dengan kata lain program sekolah bersifat berkelanjutan, fleksibel dan komprehensif.

5. Menerapkan pembelajaran literasi yaitu menerapkan metode atau model pembelajaran literasi yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan kurikulum yang berlaku. Demikianlah ciri sekolah berliterasi yang dibangun berdasarkan visi yang diinginkan oleh seluruh warga sekolah dengan upaya konkret dalam bentuk pembiasaan.

Pada hakikatnya sesuatu aktivitas yang tidak pernah terputus dilakukan manusia selama hidupnya adalah belajar. Orang pasti belajar, apakah belajar secara formal, informal pengalaman sendiri, maupun dari pengamatan terhadap orang lain. Belajar merupakan suatau yang hakiki dan merupakan kebututuhan mendasar setiap orang. Salah seorang diantaranya adalah.

Yang pada intinya menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan dalam pikiran dan karakter itektual setiap orang. Proses perubahan dalam pikiran dan perubahan karakter ini merupakan indikator utama seseorang telah melakukan proses belajar. Pertanyaannya adalah bagaimana seorang itu dapat menikmati belajarnya dan melaksanakan pembelajaran agar orang lain juga dapat belajar. Sebelum sampai pada jawaban pertanyaan di atas kita akanmembahas beberapa batasan tentang belajar dan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses mempasilitasi agar individu dapat belajar. Antara belajar dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan [1].

  • Sedagkan [2] menyatakan bahwa pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri. Secara khusus dapat diutarakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang di bagun guru untuk meningkatkan moral, intelektual, serta mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa, baik itu kemampuan berpikir, kemampuan kreativitas, kemampuan mengkonstruksi peengetahuan, kemampuan pemecahan masalah, hingga kemampuan penguasaan materi pembelajaran dengan baik. Kemampuan-kemampuan yang dikemukakan di atas merupakan kemampuan yang perlu dikembangkan pada abad 21. Abad 21 di cirikan oleh berkemanganya informasi secara digital. Masyarakat secara pasif terkoneksi satu dengan lainnya. Hal inilah yang dikatakan oleh banyak orang dengan revolusi industri, terutama industri informasi. Era digital telah mewarnai kehidupan manusia di abad 21.

Pembelajaran di abad 21 harus dapat mempersiapkan generasi manusia Indonesia menyongsong kemajuan teknologi informasi dan komunikasih dalam kehidupan bermasyarakat. Pembelajaran abad 21 sebenarnya adalah implikasi dari perkembangan masyarakat dari masa kemasa. Sebagaimana diketahui bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat primitif ke masyarakat agraris, selanjutnya kemasyarakat industri, dan sekarang bergeser ke arah masyarakat informatif. Masyarakat informatif ditandai dengan berkembangnya digitalisasi. Dari tahun 1960 samapi sekarng telah berkembang dengan pesat penggunaan komputer, internet dan handpone. Masyarakat telah berubah dari masyarakat offline menjadi masyarakat online.

Imlikasi pada pembelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia mengharuskan semua stageholder pendidikan harus menguasai ICT literacy skill. Guru, siswa, bahkan orang tua siswa harus melek teknologi dan media komunikasi, dapat melakukan komunikasi yang efektif, berpikir kritis, dapat memecahkan masalah dan bisa berkalaborasi. Kesenjangan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan di Indonesia harus dipersempit, agar penguasaan ICT dapat merata di seluruh Indonesia.

Manfaat teknologi dalam pembelajaran yaitu:

  • Memudahkan guru dan siswa mencari sumber belajar alternatif
  • Memperjelas materi pelajaran yang diberikan guru
  • Belajar lebih efisien
  • Wawasan guru dan siswa bertambah
  • Pembelajaran mengikuti perkembangan

B. KESIMPULAN 

Untuk menjawab tantangan abad 21 pemerintah telah menyiapkan sejumlah program yaitu dengan program 4C (Critical Thinking, Communiaction, Collaboration, Creativity) dan literasi yang dikembangkan dengan multiliterasi dan empat pilar pendidikan yaitu (learning to know, learning to do, learning to be, learning to live together). Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggalakkan suatu program GLS (Gerakan Literasi Sekolah) yang bersifat partisipatif dan bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah, kesiapan warga sekolah dan kesiapan sistem pendukung lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun