Mohon tunggu...
sarmini Dr
sarmini Dr Mohon Tunggu... Dosen - Terus belajar dan tebar manfaat

Seorang yang akan terus belajar dan tebar manfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Titah Sang Dalang Kehidupan

8 April 2022   10:54 Diperbarui: 8 April 2022   11:03 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Dr. Sarmini, S.Pd.,M.M.pd

Dan....
kemaren anak kecil dipojok tikungan jalan itu berceloteh dengan polosnya
ibu, boleh aku bertutur ?

Apabila besok aku terbangun berharap bisa seperti kemaren
Biru kuning hijau

Berharap tak lalui jalan yang mendarah menanahkan telapak kaki
Berharap telapak teralas nyaman
Kulempar deretan asa ungu....
Bukan merah kuharap, bukan pula hitam
Lelah sampaikan apa yang harusnya terjadi
Karena hingga keluar urat leher tak mengerti

Dan....
Tepuk tanganmu ketika aku terseok , terngiang di kuping kiriku
Kuping kananku asyik dengar dendang titah Sang Dalang kehidupan
Siapa nak kusebut diantara nama-nama yang ada
Kisah sang pemimpi yang inginkan semua baik-baik saja dan arah ke kanan ternyata tajam bukan kepalang

Wah........deretan halaman yang harus kuselesaikan cerita hari ini
Satu, tentang tawaran rasa indah tak bernorma
Dua, hunjam perih pedih dan lara
Tiga,berdiri di tepi indahmu dan kuresapi rayuan alam
Empat, deretan file dan folder dalam logika menuntut dan menarik paksa

Lima, tamparan hantaman indah memaksa lekukan bibir


Kupilih halaman yang ku suka, aku pakai si mukena dan tersungkur di atas sajadah, hingga puas aku meraung, merengek, merayu menghiba, mencumbu, mengindahkan rasaku yang tercabik-cabik hingga warna merah bersimbah, tapi Sang Dalang Kehidupan mengintruksikan indah tetaplah peluk naluri

Dan, aku cari titahMu di halaman yang suci
Terisak aku, bicara dan dialog dengan Mu tanpa kata dan aksara

Sungguh ketenangan dari Mu, kedamaian adalah milikMu, kebenaran adalah mutlakMu

Sungguh Indah dari segala Indah adalah TitahMu

Batam, 2/22/2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun