Di Ramadhan hari ke-8 hujan besar mengguyur wilayah Jabodetabek lagi. Banjir dan kemacetan bisa menimbulkan suasana ruwet lagi.
Kata ruwet adalah bahasa Jawa yang sudah diserap ke Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberi arti pada kata ruwet dengan kusut; kalut; sulit; rumit. Setidaknya bisa ditemui sekitar 200 padan kata ruwet. Ternyata kata ruwet memang ruwet bukan?Â
Dari 200an kata itu, beberapa sering muncul, seperti: berbelit-belit, kompleks, rumit, dilematis, pelik, semrawut dan acak-acakan. Anda dengan mudah bisa menambahkan puluhan padan kata lainnya.Â
Dalam kehidupan nyata, ruwet dan keruwetan yang ditimbulkannya bisa ditemui dari tingkat individu hingga tingkat sebesar, setinggi dan seluas Negara.Â
Keruwetan bisa dimulai pada pagi hari dari ketika Anda lupa tempat menyimpan kunci kendaraan. Kepala pusing, kacau, babaliut, acak-acakan atau dalam satu kata disebut ruwet pun melanda. Ruwet karena Anda tidak menyimpan kunci pada tempat yang tetap, hanya menaruh di mana saja sesuka hati.Â
Setelah kunci kendaraan secara kebetulan ketemu, ternyata bahan bakar kosong, atau ban kemps. Keruwetan berganti topik bukan kunci lagi dan kepusingan kepala bertambah.Â
Keruwetan berikut yang bisa terjadi adalah terlambat masuk kerja dan segala akibat ikutan lainnya. Hari itu bagi Anda menjadi hari yang penuh dengan keruwetan. Hari buruk Anda diawali dari ketidakteraturan menyimpan kunci dan kurang pengawasan terhadap kondisi kendaraan.Â
Kalau saja keruwetan seperti itu juga melanda separuh jumlah penduduk usia produktif, maka akibat yang ditimbulkannya tidak bisa dianggap enteng. Mereka akan bekerja tidak sepenuh kemampuan, tidak fokus dan tentu saja menurunkan produktifitas.Â
Dalam skala lebih luas bisa dilihat aturan berlalu-lintas di jalanan umum. Sudah sejak dulu aturannya orang berjalan di sebelah kiri. Bisa dibayangkan, dengan jumlah penduduk dan kendaraan yang melimpah, jika ada satu atau dua yang tidak taat aturan dan berjalan di sisi kanan, pasti ruwet.Â
Tapi manusia selalu berpikir untuk hidup lebih nyaman. Untuk lebih teratur, hampir semua perempatan dipasangi lampu lalu lintas. Merah mewajibkan pemakai jalan untuk berhenti dan warna hijau untuk jalan. Bayangkan kembali jika pemakai lalu-lintas tidak taat, pasti bukan hanya ruwet, tetapi juga celaka.Â
Ingin hidup lebih nyaman, dibangunlah jalan toll, memberi kesempatan kendaraan besar untuk melaju tanpa hambatan. Aturannya juga banyak, harus bayar, kecepatan minimum, kecepatan maksimum  dan di jalur yang mana sebaiknya jalan.Â