Bagi pengguna media sosial baik facebook, instagaram, twiter, WA serta media - media yang berbasis online tentunya tidaklah asing di media tersebut terkadang melihat bebeapa berita,ataupun saling membagikan tautan berita.
Pengguna media sosial aktif bersal dari beberapa latar pendidikan, usia, serta kesibukan ( pekerjaan ) yang tentunya berbeda - beda, melihat perbedaan latar belakang dari pengguna media sosial ( apapun jeis media sosial yang digunakan ) tersebut, tentunya berbeda pula dalam menyikapi adanya suatau berita di media sosial tersebut.
Beberapa berita atau informasi yang ada di media sosial tentunya terkadang sangat di butuhkan masyarakat dan terkadang juga sangat bermanfaat bagi masyarakat, tentunya berita yang tersebut di atas tadi berita atau informasi yang sumbernya bisa di pertanggung awabkan dan berita atau informasi tersebut bisa di pertanggung jawabkan kebenaranya.
Namun ada beberapa informasi atau berita di media sosial yang sifatnya adalah berita bohong ( berita hoax ) yang terkadang itu sengaja dibuat atau di informasikan di media sosial, tentunya dengan berbagai alasan dan pembenaran dari si pemberi berita atau informasi, dan berita tersebut ( berita hoax ) sangatlah sesat dan meyesatkan tentunya apabila di terima begitu saja bagi sipenerima / sipembaca berita atau informasi di media sosial.
Melihat pengguna media sosial dari berbagai kalangan yang tentunya berbeda - beda latar belakang seperti tersebut di atas, sangatlah sangat fatal dan bisa jadi masuk kategori darurat berita bohong ( berita hoax ) apabila penyebaran berita - berita yang kategorinya berita bohong ( berita hoax ) tersebut hanya di biarkan begitu saja tanpa ada sangsi yang bisa menimbulkan efek jera bagi si pelaku.
Pengguna media sosial aktif yang sehat ( anti dengan berita hoax ) bisa sedikit bernafas lega tentunya, karena masifnya penggunaan media sosial diera sekarang yang tidak menutup kemungkinan semakin merajalelanya penyebaran berita bohong (berita hoax), pemerintah sudah menyiapkan beberapapa regulasi dan beberapa lembaga yang membidangi hal tersebut, dan harapanya tidak hanya pemerintah saja yang proaktif mengantisipasi dan menindak maraknya berita bohong ( berita hoax ) di media sosial, akan tetapi semua pengguna media sosial aktif tentunya bisa berperan serta juga proaktif dalam menanggulangi maraknya berita hoax tersebut.
