Mohon tunggu...
Winaldy Arifin
Winaldy Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

hobi saya senang berolahraga seperti bemain sepak bola, futsal dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka di Sekolah Pelosok Negeri

5 Desember 2022   20:50 Diperbarui: 5 Desember 2022   21:14 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di dalam ruang lingkup sekolah , pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting  untuk didapatkan oleh seseorang dalam menambah pengetahuan maupun keterampilanya. Dimana pendidikan adalah suatu proses perubahan tingkahlaku maupun sikap  untuk meningkatkan diri menjadi lebih baik. Tanpa adanya pendidikan akan membuat seseorang tertinggal terhadap perkembangan zaman dimasa sekarang.

Pada saat  sekarang ini, kondisi pendidikan yang ada didaerah pelosok negeri masih jauh kata maju, walaupun dizaman teknologi sekarang ini, hal ini dikarenakan fasilitas berupa listrik maupun askses internat sangat tidak dimungkinkan untuk didapatkan didaerah terpencil ataupun pelosok daerah. beberapa daerah yang jauh dari perkotaan  masih banyak bangunan-bangunan sekolah yang kurang layak digunakan untuk kegiatan belajar.   Tidak sedikit pula dibeberapa daerah diIndonesia masih banyak sekolah yang sama sekali tidak layak digunakan untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar. 

Masih banyak kerusakan-kerusakan pada bangunan dan kekurangan fasilitas-fasilitas untuk belajar seperti buku, sarana dan prasarana yang mendukung pendidikan  serta tenaga pendidik yang sulit dalam mengakses jalur transportasi untuk kesekolah.

Demi meningkatkan pendidikan Indonesia, pasti ada perubahan yang harus kita dilakukan. Perubahan ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman sekarang ini , seperti kehadiran Kurikulum Merdeka yangmenjadi kurikulum baru bagi seluruh sekolah sekolah   yang ada di Indonesia.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki kebebasan atau keleluasaan untuk memilih dan menggunakan perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa. Dalam kurikulum merdeka metode pembelajaran menggunakan project untuk menguatkan pencapaian Profil Pelajar Pancasila. 

Seperti penerapan kurikulum terbaru, untuk daerah terpencil masih belum bisa digunakan karena penerapan kurikulum ini lebih banyak menggunakan media pembelajaran teknologi dan internet, guru harus lebih aktif, inovatif, kreatif, dan produktif untuk menghasilkan peserta didik yang mandiri, aktif, kreatif dan berani untuk bertanya serta berani untuk mengungkapkan pendapat. selain itu kesiapan sekolah yang ada didaerah daerah terpencil untuk menerima kurikulum baru sangat sulit untuk dilakukan.

Hal yang perlu dipersiapkan guru dan sekolah untuk melakukan proses transisi ke kurikulum merdeka di antaranya:

  1. Memahami isi dan tujuan kurikulum merdeka dengan baik.
  2. Melakukan orientasi yang holistik.
  3. Melakukan perancangan kurikulum kolaboratif dengan guru-guru atau sekolah-sekolah lainnya.
  4. Melakukan refleksi agar adaptasi pembelajaran dapat menjadi lebih dan sesuai tujuan kurikulum.
  5. Melakukan peningkatan kompetensi guru dan sekolah.

Dampak dari adanya perubahan kurikulum  yaitu berdampak baik dan buruk bagi mutu pendidikan, dimana dampak baiknya yaitu pelajar bisa belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju tapi didukung oleh kepala sekolah, guru, tenaga pengajar, peserta didik . tetapi bagi sekolah yang ada didaerah terpencil/pelosok perubahan kurikulum memiliki pengaruh positif dan negatif bagi pendidikan.

Dampak positif perubahan kurikulum bagi siswa adalah mereka belajar mengikuti perkembangan zaman sesuai dengan kondisi lingkungan dan dukungan fasilitas pengajaran sekolah. Karena dalam masa transisi, siswa membutuhkan bimbingan yang baik dari guru yang berkualitas, kepala sekolah yang mendukung, fasilitas yang memadai, dan orang tua yang menjadi acuan partisipasi siswa dalam pembelajaran dan program sekolah. Oleh karena itu, setiap perubahan kurikulum harus disertai dengan komponen. Sedangkan dampak negatif  yang dirasakan yaitu memerlukan waktu dalam penyesuaian peserta didik terhadap kurikulum yang baru. 

Akibatnya membuat prestasi para peserta didik ikut menurun. Dampak ini pun tidak hanya dirasakan oleh peserta didik. Namun, sekolah pun akan memiliki kendala terhadap pencapaian visi dan misi nya. Apalagi setiap sekolah memiliki sumber daya manusia, tenaga pengajar, karakteristik serta sarana dan prasarana yang berbeda-beda. Hal tersebutlah yang dapat memicu terhambatnya penerapan kurikulum. 

Seperti yang kita ketahui, hal ini biasanya terjadi di sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil. Menerapkan kurikulum baru sangat sulit. Karena masih banyak kebutuhan Pendidikan lain yang harus dipenuhi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun