Puasa di bulan Ramadan tidak menjadi penghalang untuk berolahraga, hanya saja ada penyesuaian. Aku biasanya olahraga hampir setiap hari, dua hari olahraga secara intens dan hari lainnya olahraga lainnya diselingi dengan peregangan. Tentu perlakuannya berbeda jika memasuki bulan puasa.
Penyesuaian olahraga tentu karena bulan puasa memiliki tantangan tersendiri, namun bukan berarti tidak olahraga sama sekali ya, karena manfaat olahraga saat bulan puasa maupun di luar itu memiliki manfaat yang sama, namun menurut pengalamanku manfaatnya lebih fokus ke hal ini:
- Pencernaan tetap terjaga: Selain mengontrol asupan makanan, olahraga juga penting bagi kesehatan pencernaan. Tubuhku kalau nggak olahraga di bulan Ramadan malah sembelit, susah buang air besar. Maka aku tetap rutin olahraga ringan seperti jalan kaki.
-
Nggak gampang capek: Ketika aku rutin berolahraga, khususnya kardio dan pilates, tubuhku nggak gampang capek karena terbantu oleh gerakan pilates yang fokus mengolah kekuatan dan fleksibilitas tubuh. Apabila memang kegiatannya hectic banget, aku minum vitamin, pilates untuk melemaskan otot dan istirahat cukup, sudah membuat tubuh kembali bugar.
Haid jadi lancar: Ini salah satu manfaat yang membuatku nggak mau meninggalkan olahraga, karena membuat haid lancar setiap bulannya, dan nggak drama saat pre menstruasi dan saat hari H, sakit atau kramnya nggak berlebihan.
Meningkatkan kualitas tidur: Ini manfaat yang tak langsung ya, karena aku juga merasakan tidur jadi pulas dan gak gampang insomnia. Coba juga deh sebelum tidur melakukan peregangan ringan.
Menjaga kesehatan jantung: Khususnya olahraga kardio bisa nih menjaga kesehatan jantung dan aliran darah.
Banyak manfaat yang dirasakan saat rutin berolahraga, namun secara pengalamanku lebih ke kesehatan pencernaan, menjaga stamina agar nggak gampang capek saat sholat tarawih maupun ibadah lainnya.
Memang perlu dilakukan penyesuaian untuk berolahraga, bisa dengan rentang waktu. Jika biasanya seminggu melakukan olahraga intens sebanyak tiga kali dalam seminggu, bisa dikurangi menjadi dua kali dalam seminggu, namun di hari lainnya tetap melakukan olahraga ringan.
Jika biasanya berolahraga di pagi hari, bisa diubah menjadi berolahraga di sore atau malam hari. Jenis olahraga bisa disesuaikan dengan kesanggupan atau selang-seling. Misalnya rabu olahraga kardio dengan jogging, esok harinya fokus pilates. Lakukan jenis olahraga bervariasi seperti renang, bersepeda atau apapun untuk melatih otot dan biar nggak bosan aja.
Durasi olahraga juga diperhatikan, jika biasanya satu jam, mungkin saat bulan Ramadan berolahraga selama tiga puluh menit, dilakukan mendekati berbuka puasa seperti di sore hari atau memilih pagi hari. Jika ingin olahraga di pagi hari, sebaiknya dilihat dulu kelembapannya untuk menjaga kesehatan.