Mohon tunggu...
Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Puasa Menulis

24 April 2020   04:16 Diperbarui: 24 April 2020   04:33 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa, waktu begitu cepat, sekira baru kemarin hiruk pikuk merayakan lebaran, hari ini sudah menyapa bulan Ramadhan kembali. Memang,  sesuatu hal yang dirindukan kedatangannya itu selalu memberikan kejutan. Begitu juga dengan datangnya bulan suci ramadhan kali ini.

Entah siapa yang memulai, atau sudah menjadi takdir Yang Maha Kuasa, umat muslim di seluruh penjuru dunia, bakal melaksanakan puasa dengan balutan virus corona.

Tanpa disuruh pun, saya kira sebagian besar umat muslim Indonesia paham bagaimana takaran akal dan atau perilaku keseharian mereka dalam berpuasa di saat pandemi seperti sekarang ini.

Contohnya, meski saat ini Pemerintah memberi arahan, himbauan yang tertuang dalam Surat Keputusan Larangan Mudik, misal, jika sifat baik tidak ditancapkan pada diri masing-masing, akan sama saja. Hal buruk yang tidak kita inginkan pasti terjadi.

Menurut saya, saran pada pembuat kebijakan terkait dengan penghentian laju corona di bulan puasa. 

Pertama buat rasa nyaman dan aman seluruh rakyat Indonesia. Diawali lewat sebuah tulisan (produknya bisa selembar surat edaran / keputusan / larangan) tanpa menakut-nakuti. 

Ini contoh Puasa Menulis, artinya menulis dengan baik dan tidak dikuasai hawa nafsu (hal buruk).

Kedua, tentu dalam pengaplikasian dilapangan kudu didukung oleh peralatan, fasilitas yang benar-benar melindungi rakyatnya dalam beraktifitas atau menjalani sebuah larangan tersebut.

Sampai hari ini, maaf, porsi Corona masih tajam menggerus fikiran dan tenaga semua elemen bangsa, termasuk rakyat di tingkat bawah.

Mari, kita lawan dan tekan konsumsi otak kita pada corona ini dengan fikiran dan perbuatan yang penuh kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun