Mohon tunggu...
Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ingat Ramadhan, Rindu Kampung Halaman

19 April 2020   07:22 Diperbarui: 19 April 2020   12:07 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palang Pintu Perlintasan Stasiun Kota Madiun, Foto di atas Kereta (dokpri)

"Emak, maaf... Lebaran tahun ini mungkin aku, anakmu gak bisa pulang kampung, emak tahu keadaannya seperti apa, tidak boleh kemana-mana"

Seperti itulah barangkali, yang tersirat di benak para perantau di negei ini. Ritual Pulang Kampung yang telah menjadi budaya bangsa kita, tahun ini akan sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.

Berbicara Ramadhan memang asyik dan menarik, apalagi dibumbui dengan membuka satu persatu memory masa kecil kita. Yang mana, di saat Ramadhan tiba, selalu ada keceriaan, kegembiraan hingga datangnya Hari Lebaran.

Karena Bulan Ramadhan adalah bulan yang disucikan oleh Ummat Muslim sedunia. Bulan yang penuh berkah dan ampunan. Mereka yang menjalankan puasa satu bulan penuh, saling berlomba, mengisi waktunya dengan beribadah, salah satunya adalah sholat tarawih dan taddarus alquran.

Beberapa waktu lalu Pemerintah melalui Menteri Agama telah mengeluarkan himbauan atau kebijakan terkait dengan ibadah selama bulan suci Ramadhan.

Pantauan saya di daerah, khususnya di lingkungan yang saya tempati sekarang (Kota Caruban, Kabupaten Madiun), masih banyak masyarakat yang belum mengetahui himbauan tersebut. 

Namun, beberapa fasilitas publik, ketika Jelang Ramadhan selalu ramai, kali ini terlihat sepi. Contohnya adalah Pasar, karena telah diberlakukan pembatasan jam buka tutup oleh pengelola Pasar.

Terasa sekali ruang gerak mereka merasa dibatasi. Meskipun masih beraktifitas, mereka sadar diri ketika dihadapkan persoalan tentang bagaimana seremnya jika tertular virus corona ini.

Di sisi lain, Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang digagas Kementerian Desa beberapa hari lalu, juga belum tersosialisasi dengan baik hingga di grassroad (rakyat kecil). Rakyat banyak yang belum paham, apalagi tersentuh dengan program tersebut.

Mereka dipaksa mengedukasi dirinya sendiri. Dari tetangga satu ke tetangga yang lain, termasuk saat menyambut datangnya bulanbuRamadhan Ramadhan 2020 yang hanya tinggal menghitung hari.

Yang pasti, apapun yang terjadi, dari sinilah mereka belajar bersiap diri, walaupun nantinya Ramadhan atau bahkan Lebaran tak semeriah tahun sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun