Mohon tunggu...
Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buang Kerikil di Mata

10 Oktober 2019   23:24 Diperbarui: 10 Oktober 2019   23:27 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuat Baik, dokpri

Dulu waktu masih kecil, jika mata sakit (istilah kerennya Blelek en), selalu takut jika di obati sama mbah Baguk (eyangku, alm)."

Gak takut gimana, lha wong mbah ngunyah garam langsung kitanya disemprot gitu... Lewat mulut si mbah yang sambil komat-kamit, sekali itu juga diam gak nangis lagi saking takutnya, ha...", kesaksian saudara-saudaraku di rumah.

Aku pun mengiyakan, karena sama persis dengan yang aku rasa...hehe,

Setelah hampir satu dekade mbah gak ada (meninggal), pengobatan yang menurutku sangat manjur itu...sekarang sudah tidak bisa kami sekeluarga rasakan.

Hingga kami dewasa, berkeluarga dan terpisahkan karena harus menyambung hidup masing-masing di luar kota.

Nah, beberapa hari kemaren, karena status yang ak buat di linimassa ku...  Mereka yang terpisah jarak mulai berkumpul, mereuni diri dalam satu ikatan kebathinan lewat beberapa kanal media sosial.

"Ada koreksi diri, kabar yang terbang dari sebrang dan karena status yang aku buat, membuat kalian jadi terbangun dari tidur, maafin aku..."

(end)
#SalamMerdeka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun