Mohon tunggu...
Saris D Pamungki
Saris D Pamungki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis Dan Merekam Lewat Visual

Beda Tapi Tak Sama dan sendiri nyali teruji, dua kata buat penyulut semangat diri

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Belajar Berdiri

16 Mei 2019   05:18 Diperbarui: 16 Mei 2019   05:57 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trantanan, Belajar Berdiri

Kolektifnya para elit menghamburkan nafsunya, apa tak tertoleh mata dan hatimu, bahwa yang di ujung jembatan ini mengerang kesakitan, belum terisi sesuap nasi pun. 

Teruskan jika memang itu jalan yang kalian pilih. Saling lah membenturkan diri satu sama lain. Jangan lupa, seluruh semesta menyaksikannya.

Wajar, sudah ada dalam kitab (masing-masing Agama), tidak lah mengherankan pandang hal laku manusia yang seperti itu. Hanya saja, perlu di sadari, ketika menghamba hawa nafsu, teriring pula hati kecil yang sebenarnya disebut rohani selalu mengingatkan diri. 

Namun, Unsur yang pekat (iblis) nan lebar tertanam dalam aliran darah selalu membisikkan "Teruskan... Teruskan, jika tak begini, kau tak bisa jadi pemenang", Naudzubillah...

Berlombalah untuk menjadi Pohon yang subur, menyejukkan, membuat teduh bagi makhluk di sekitar, serta akarnya yang menjulang ke langit.

....(subuh, 16/5)
ilustrasi. coretan diaryku, "Al Baqarah : 152"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun