Mohon tunggu...
Sari Oktafiana
Sari Oktafiana Mohon Tunggu... Guru - A mother of five kids who loves learning

Living in the earth with reason, vision, and missions...but I can't make everybody happy.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Kok Tidak Mau Dikasih Tas Kresek?"

20 April 2018   10:00 Diperbarui: 20 April 2018   10:13 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kali belanja dan ketika telah membawa tas sendiri, penjual selalu menawarkan dan memberikan tas kresek lagi...Biasanya saya sering menolak atau pun mengembalikan tas kresek yang telah diberikan. 

Setiap kali mengembalikan tas kresek si penjual selalu bilang...ndak pa-pa mbak, daripada nanti jatuh, lha wong cuma tas kresek...selalu begitu dan begitu...

Setiap kali sudah membawa tas sendiri atau pun menolak pemberian tas kresek baru, penjual selalu menanyakan kenapa mbak? Lalu saya pun mengatakan bahwa saya ingin mengurangi sampah plastik dan mereka pun tersenyum tak lupa mengucapkan terima kasih.

Pagi ini sebelum saya berangkat kerja, saya mampir ke warung makanan untuk membeli beberapa kudapan untuk bekal, seperti biasa saya sudah menolak ketika mbak penjual menawarkan tas kresek sebagai wadah makanan saya. 

Dia pun tersenyum ketika saya bilang, ndak usah tas kresek, cukup saya pegang saja. Lalu dari jauh, teman si mbak yang juga sesama penjual berteriak, "itu mbaknya kok ndak dikasih tas kresek?". saya sambil beranjang pergi masih mendengarkan obrolan tentang saya yang tidak mau dikasih tas kresek.

Pernah pada suatu ketika saya mengadakan kegiatan belajar diluar kelas dengan murid-murid saya dengan salah satu persyaratan wajib membawa bekal makanan sehat yang tidak menimbulkan sampah plastik. 

Selama kegiatan belajar, kalau pun siswa mau jajan wajib membawa tas sendiri atau wadah makanan sendiri dengan kontrak belajar seminimal mungkin menimbulkan sampah plastik. Selain itu siswa juga dilarang membawa air minum dalam kemasan, siswa dianjurkan untuk membawa bekal air minum dan saya sebagai gurunya waktu itu telah menyediakan isi ulang apabila siswa kekurangan dengan bekal air minumnya. 

Walaupun sering diingatkan berkali-kali, proyek untuk edukasi mengurangi sampah plastik bukanlah hal mudah. Kita seringkali abai ketika sebegitu melekatkan plastik dalam keseharian kita, sampah plastik menjadi hal yang biasa saja. Mengurangi sampah plastik belum menjadi bagian penting bagi kita, apalagi menghitung jejak ekologi sudah berapa banyak kita telah mencemari lingkungan.

Jadi, proyek untuk diet plastik, kresek sebaiknya menjadi agenda yang dimulai dari kita sendiri. Apabila kita belum bisa menjadi aktivis lingkungan setidaknya kita menjadi pasivis lingkungan bagi diri kita sendiri.

Diet plastik dan kresek yukks...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun