Mohon tunggu...
Wisno
Wisno Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan finishing

Furniture, woodworking, kayu, finishing, berkebun, blogging, pencak silat www.interior.wisno.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Industri Mebel di Tengah Badai Resesi

5 April 2023   21:02 Diperbarui: 5 April 2023   21:01 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diambil dari koleksi pribadi

Salah satu industri yang banyak menopang ekonomi di Indonesia adalah industri mebel. Industri mebel merupakan industri yang dianggap kotor, berisik dan rendah teknologi sehingga banyak negara mulai meninggalkan industri ini. Namun sebenarnya industri ini merupakan salah satu industri yang paling cocok untuk dikembangkan di Indonesia. 

Negara Indonesia merupakan sumber kayu yang merupakan bahan utama dari mebel. Selain kayu, negara ini juga mempunyai bahan-bahan alam yang unik seperti rotan, rafia, eceng gondok, dan lain-lain yang bisa digunakan untuk memperkaya model dan design dari produk mebel. 

Industri mebel memiliki peran penting bagi perekonomian negara, selain menyokong pendapatan negara, industri mebel yang padat karya juga berperan dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

Industri mebel juga bisa meningkatkan nilai tambah dari kayu dan hasil hutan. Industri mebel yang kuat akan membutuhkan penyediaan kayu yang berkesinambungan. 

Hal ini akan membuat industri woodworking (pengolahan dan penanaman kayu) akan menjadi menarik secara ekonomis. Hal yang dasar dibutuhkan untuk mendorong proses penanaman pohon dan pelestarian hutan.

Sayangnya saat ini industri mebel sedang mengalami masa-masa yang sulit. Perang antara Ukraina dan Rusia telah membuat situasi dunia menjadi tidak menentu. Ekonomi dunia mengalami resesi yang membuat orang lebih memilih untuk menyimpan uang dan menahan belanja. 

Baca juga: Mebel Rotan

Permintaan mebel dunia turun drastis, sehingga membuat para eksportir mebel menjadi tertekan. Banyak pabrik-pabrik besar eksportir mebel yang mengurangi produksi dan melakukan rasionalisasi terhadap karyawannya. 

Permintaan mebel dari pasar dalam negeri juga mengalami penurunan. Mebel yang merupakan kebutuhan sekunder tentu saja tidak menjadi prioritas utama untuk dibeli. Masyarakat lebih banyak menyimpan uang dan membelanjakan uang untuk kebutuhan pokok dan menunda belanja barang-barang yang dianggap tidak mendesak, termasuk mebel.

Pada saat pasar yang sepi ini, maka sebagian besar dari pabrik-pabrik mebel tetap mencoba bertahan dengan berbagai cara sambil berharap supaya resesi ekonomi dapat segera selesai. 

Beberapa pasar baru mulai dikejar, seperti pasar Asia, Timur Tengah, Afrika dan juga pasar domestik. Pembangunan dalam negeri menjadi salah satu kesempatan yang mungkin bisa menolong industri mebel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun