Mohon tunggu...
Sarifa nurilmustakim
Sarifa nurilmustakim Mohon Tunggu... Penulis - Saya Mahasiswi ilmu komunikasi semester 1

Ilmu komunikaso Fisip untirta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demokrasi dalam Generasi Milenial

5 Desember 2019   09:10 Diperbarui: 5 Desember 2019   09:13 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan kata Demokrasi bukan? Menurut Abraham Licoln demokrasi adalah sistem yang diselenggarakan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Di mana demokrasi sebagai sistem yang telah disepakati dalam kehidupan berbangsa dan bernegara patut diapresiasi. Kaum milenial sebagai agent of change , juga perantara menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah untuk memperjuangkan haknya. 

Apa yang ada di benakmu tentang demokrasi? Demokrasi tentunya membutuhkan kondisi-kondisi awal yang memadai. Misalnya, seperti tingkat perkembangan ekonomi, pengetahuan dan juga keterampilan politik yang memadai diantara penduduknya, dukungan elite politik terhadap demokrasi.

Pada masa orde lama sekitar tahun 1945- 1965, negara Indonesia memakai 2 demokrasi yaitu demokrasi terpimpin dan demokrasi parlementer, dan pada masa orde lama ini Indonesia dipimpin oleh presiden Soekarno. Selain itu juga Soekarno memiliki pandangan mengenai demokrasi Indonesia suatu "pemerintahan rakyat". 

Dan lanjut lagi bagi Soekarno yaitu demokrasi adalah suatu cara dalam membentuk pemerintahan yang memberikan hak kepada rakyat untuk ikut serta dalam proses pemerintahan. 

Jadi dari pendapat soekarno ini yang saya tangkap yakni, Soekarno secara tidak langsung berpendapat demokrasi itu dimana negara melibatkan rakyatanya untuk menjalankan dan mengatur suatu pemerintahan, jadi rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintahan.

Setelah itu saya sedikit menjelaskan tentang masa demokrasi pancasila pada masa orde baru. Pada masa orde baru ini, selama 32 tahun dipimpin oleh presiden Soeharto. Pada masa ini, Korupsi malah berkembang pesat dan juga saat pemilu 6x berturut-turut tetap Soeharto yang terpilih menjadi Presiden.

Di era reformasi, Soeharto membuat kebijakan dalam menjalankan pemerintahannya, yang mengalami berbagai problematika masyarakat. Salah satu contohnya yaitu masalah KKN (Korupsi, Kolusi,dan Nepotisme) yang ditandai dengan adanya pilih kasih diantara Soeharto dan rakyat yang lain karena beliau melakukan bisnis hanya dengan orang terdekatnya saja. Sehingga berdampak negatif kepada masyarakat pada umumnya. Hal itu yang menyebabkan banyak aksi dan demonstrasi terjadi oleh kaum milenial. Setelah saya membaca dari berbagai sumber, ternyata alasan kaum milenial menjalankan aksi dengan harap meniadakan tindakan menyeleweng dari kepentingan nasional.

Setelah saya kaitkan dengan buku "Ilmu Negara" yang ditulis oleh Kris Wijoyo Soepandji, dapat dijelaskan bahwa generasi milenial dianjurkan untuk memahami ilmu geopolitik karena, ilmu tersebut mencangkup berbagai hal, diantaranya letak strategis, sejarah, dan cita cita suatu negara khususnya negara yang ia tinggali. 

Geopolitik untuk generasi milenial membantu kita memahami situasi yang sedang terjadi dan menghindari dari permainan dinamika geopolitik. Jadi dengan mempelajari geopolitik ini, generasi milenial dapat mengetahui posisi/ penggunaan politik dalam suatu wilayah. 

Selain buku diatas juga ada buku " Dari Pemungutan Suara Ke Pertumpahan Darah" yang ditulis oleh Jack Snyder berhubungan dengan pembahasan yang telah dibahas sebelumnya atau saling berkaitan, dalam buku ini dari sudut pandang generasi milenial dalam memperjuangkan sistem demokrasi yang adil dan menimbulkan suatu peristiwa sejarah misalnya seperti mahasiswa yang turun ke jalan untuk memperjuangkan suara rakyat. Dan hal itu terkadang menimbulkan emosi berujung konflik dan berakhir dengan pertumpahan darah. Hal itu tidak mungkin terjadi jika tidak ada api yang menimbulkan asap.

Dan dalam buku ini juga terdapat konflik dimana paham nasionalisme yang masih kental dalam suatu kelompok atau kubu yang dipaksa mengadopsi paham demokrasi teralu cepat sehingga yang terjadi adalah hal yang diluar dugaan yaitu konflik berkepanjangan. Selain itu mengajarkan bahwa paham demokrasi harus disesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga generasi milenial dapat mengerti dan dapat ikut berpartisipasi dalam memajukan bangsa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun