Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Kemampuan Membaca Siswa SD Harus Menjadi Prioritas Guru di Masa Pandemi

14 November 2020   00:02 Diperbarui: 15 November 2020   20:00 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warsiah, Kepala SDN 013 Desa Bulu Perindu, Kecamatan Tanjung Selor, Kalimantan Utara memberikan bimbingan membaca kepada siswa dengan metode kartu baca.(Dok. Inovasi Kaltara)

Saya menyediakan buku dari jilid 1 hingga jilid 6 untuk mereka yang berlatih membaca. 

Kemampuan membaca 1 suku kata berada pada jilid 1, sedangkan kemampuan mampu membaca huruf vokal dan konsonan (lam dan pu) berada pada jilid 5. 

Kemampuan mereka dapat berkembang cukup baik meskipun masih mengeja secara perlahan-lahan. Tentu harapan saya di kelas 2 nanti mereka sudah lancar membaca tanpa mengeja.

Saya merekomendasikan buku untuk kelas 1 yang mudah dipahami anak seperti buku "Lancar Membaca Tanpa Mengeja" yang ditulis oleh Tim Amanah Guru, penerbit CV. Pustaka Agung Harapan. 

Buku yang saya rekomendasikan tersebut contoh katanya seperti gajah, hakim, jamur, mobil, nanas, dan lain-lain. Juga dilengkapi gambar, sehingga mudah dipahami anak.

buku membaca untuk taman kanak-kanak dan sekolah dasar. (Dokumentasi pribadi)
buku membaca untuk taman kanak-kanak dan sekolah dasar. (Dokumentasi pribadi)
Mengingat pula sebagaimana yang dikatakan Piaget bahwa anak sekolah dasar mengalami tahap operasi konkret, di mana mereka mulai melakukan kegiatan bernalar secara logis, dan membutuhkan penjelasan yang konkret (John W. Santrock, Life-Span Development: Perkembangan Masa-Hidup Edisi Ketiga belas jilid 1).

Buku Lancar Membaca Tanpa Mengeja jilid 6 berisi tentang lagu untuk anak-anak. (Dokumentasi pribadi)
Buku Lancar Membaca Tanpa Mengeja jilid 6 berisi tentang lagu untuk anak-anak. (Dokumentasi pribadi)
Kelas 2 Sekolah Dasar
Dari 5 anak kelas 2 yaitu Paa, Raa, Tee, Fee, dan Mee, namun hanya 2 yang dapat membaca, yaitu Paa dan Raa. Ketika kegiatan membaca, biasanya mereka berdua langsung bisa menyelesaikan bacaannya dan mampu menjawab pertanyaan yang saya sediakan. Sedangkan Mee juga sudah lumayan meski masih harus saya bantu mengeja untuk beberapa kata yang belum familiar untuknya. Seperti contoh kata lingkungan, sedangkan Tee dan Fee, mereka harus saya dampingi karena hampir dieja semua bacaan yang saya berikan. 

Contohnya saja kalimat "ayah pergi ke pasar", maka mereka akan mengeja perhuruf, a y a h ayah p e r g i pergi. 

Membaca terasa sangat menyebalkan bagi mereka berdua, tapi meski demikian mereka tetap bersemangat belajar ke rumah saya, karena tidak hanya membaca yang saya ajarkan kepada mereka, tetapi juga mengaji, berhitung, menulis, dan kesenian seperti menggambar, mewarnai, atau menempel agar mereka tidak jenuh. 

Dari situ saya pun tahu keunggulan mereka, meski Tee lemah dalam membaca, tetapi dalam berhitung dan menggambar dia jagonya.

Kelas 3 Sekolah Dasar
Kelas 3 terdiri dari Aas, Kii, Ling, dan Dii. Dalam hal membaca keempatnya masih dieja seperti kelas 2. Maka penguatan literasi kepada mereka harus lebih digiatkan karena nantinya mereka akan masuk pada kelas tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun