Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Reality Show "Tolong!" dan Kehati-hatian dalam Menolong

17 Februari 2020   20:47 Diperbarui: 19 Februari 2020   05:13 1781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menerima pertolongan. (sumber: Thinkstock photos)

Andaikata memang benar dalam keadaan sakit, tentu bisa saja tukang ojeknya memilih istirahat dari nge-gojek dulu, atau mengisi tenaga seperti makan dan minum dulu, atau mengatakan kepada pihak pengordernya untuk di cancel saja. 

Toh dia masih punya uang setidaknya 130ribu yang dipakai buat beli pizza tadi untuk kebutuhan hari ini. Jadi , menurut saya tidak masuk akal bapak gojeknya ini minta bantuan.

Kedua, andai kata memang membutuhkan bantuan, kenapa harus meminta bantuan kepada orang-orang yang sedang mencari rejeki juga, seperti tukang bakso-mie ayam gerobakan di pinggir jalan, pedagang pecel yang baru akan berangkat menjajakan dagangannya, pedagang bensin eceran, satpam yang lagi bekerja di bank, dan orang-orang dari kalangan biasa yang juga sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Bapak gojek ini dalam meminta tolong juga tidak memandang jenis kelamin dan usia. Ada nenek-nenek yang sedang mendorong sepedanya, akan berangkat jualan, tapi malah dimintai tolong untuk mengantarkan orderan.

Ya, kalau saya jadi nenek itu tentu saja saya menolak. Nenek-nenek jarang ada yang bisa naik motor.

Tidak heran juga jika beberapa orang yang dimintai tolong malah mengatakan kepada bapak gojeknya untuk meminta bantuan saja kepada teman sesama gojeknya, atau kepada tukang ojeng pengkolan yang biasanya sedang mangkal. Andaikan saya yang dimintai bantuan mungkin saya juga akan merekomendasikan demikian kepada bapak gojek itu.

Hingga pada akhirnya ia menemukan seorang ibu-ibu yang mau membantu dia ketika waktu menjelang magrib. Sedangkan tadi ketika berangkat mungkin hari masih siang atau sore karena masih cerah. Ibu-ibu yang membantu dia seorang tukang sapu di jalan yang membawa salah satu anaknya.

Diceritakan bahwa ibu itu seorang janda yang tinggal bersama orang tua dan 6 anaknya yang masih kecil-kecil. Karena ibu itu yang mau membantu bapak tadi maka ibu itulah yang mendapatkan uang dari tim tolong.

Ketiga, ditengah perjalanan ketika menolong bapak tadi, pengorder membatalkan pesanannya karena dianggap bapaknya terlalu lama. Sesampai di rumah pengorder, ibu yang menolong tadi bermaksud memberikan pizzanya dan meminta uang 130ribu. Tetapi pengorder tidak mau menerima pizza tadi karena merasa sudah membatalkannya, dan tidak mau membayarnya.

Menurut saya ya wajar saja pengorder membatalkan orderan karena terlalu lama menunggu. Akhirnya ibu penolong itu membeli pizza bapak tadi seharga 50ribu.

Setelah nonton acara reality show itu saya malah tidak simpatik kepada bapak gojeknya itu, saya malah menyalahkan pak gojek tersebut (terlepas dari settingan dari tim tolong) karena dia malah sibuk mencari bantuan daripada mengantarkan pesanan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun